KOMPAS.com - Dieng Culture Festival telah berlangsung pada 2-4 September 2022. Festival bertajuk "Return of the Light" itu berlangsung meriah.
Akan tetapi banyak pengunjung yang jatuh sakit. Dilansir Tribuntravel, Senin (5/9/2022), terdapat sejumlah pengunjung yang mengalami hipotermia.
Tak hanya itu, beberapa penonton juga ada yang tidak sadarkan diri saat menonton rangkaian acara Jazz Atas Awan.
BPBD Banjarnegara menyampaikan melalui Twitter @BPBD_Banjarngra bahwa suhu di sana mencapai 11 derajat Celcius pada Sabtu (3/9/2022).
Suasana terkini Dieng Culture Festival ribuan org berjubel di luar maupun di dalam area konser jazz atas awan. Saat ini suhunya 11 derajat Celcius. Nyesss sangat dingin????????. Lengkapi baju hangatmu & waspada pencopettan di sekitar area. #DCF #dcf2022 @Jateng_Twit @Banjarnegara__ pic.twitter.com/lEj5gAZHa8
— BPBD Banjarnegara (@BPBD_Banjarngra) September 3, 2022
Dalam acara itu, pihak BPBD Banjarnegara bertindak cepat menolong para pengunjung yang terkena hipotermia.
Team relawan gabungan kerja keras evakuasi para pengunjung Dieng Culture Festival 2022, sebagian korban hepotermia (kedinginan) . Ribuan penonton berjubel. Mohon yg mau Dateng pastikan pakaian hangatmu & kondisi harus sehat. #dcf2022 #DCF @Banjarnegara__ @Jateng_Twit pic.twitter.com/Rq3xrht0Fp
— BPBD Banjarnegara (@BPBD_Banjarngra) September 3, 2022
Dilansir Kompas.com, 30 Agustus 2022, dataran tinggi Dieng merupakan kawasan pegunungan yang suhu udaranya lebih rendah dibanding dataran rendah.
Bahkan, terkadang muncul embun puas atau embun es saat suhu sedang dingin-dinginnya.
Baca juga: Daerah yang Berpotensi Terjadi Fenomena Embun Es seperti Dieng
Pada 2019, puluhan ribu orang yang memadati Lapangan Pandawa (tempat penerbangan lampion) pun tidak mampu menghangatkan suhu udara kala itu.
Sehingga disarankan bagi pengunjung Dieng Culture Festival untuk memakai jaket tebal jika ingin menyaksikan festival itu.
Dilansir Mayoclinic, hipotermia adalah keadaan darurat medis yang terjadi ketika tubuh kehilangan panas lebih cepat dan menyebabkan suhu tubuh turun sangat rendah.
Normalnya, suhu tubuh manusia sekitar 98,6 derajat Fahrenheit atau 37 derajat Celcius. Sementara itu hipotermia terjadi saat suhu tubuh turun di bawah 95 derajat Fahrenheit atau 35 derajat Celcius.
Saat suhu tubuh turun, maka jantung, sistem saraf, dan organ lainnya tidak dapat bekerja secara normal.
Jika tidak diobati, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan total pada jantung dan sistem pernapasan dan akhirnya menyebabkan kematian.
Hipotermia sering disebabkan oleh paparan cuaca dingin atau perendaman dalam air dingin.
Perawatan utama untuk hipotermia adalah metode menghangatkan tubuh kembali ke suhu normal.
Baca juga: Ini yang Terjadi Saat Tubuh Merasakan Suhu Dingin, Waspada Hipotermia
Menggigil biasanya adalah hal pertama yang dirasakan saat suhu turun, karena itu adalah pertahanan otomatis tubuh terhadap suhu dingin dan upaya untuk menghangatkan diri.
Berikut ini tanda dan gejala hipotermia:
Seseorang yang terkena hipotermia biasanya tidak menyadari kondisinya, karena gejalanya sering dimulai secara bertahap.
Selain itu kebingungan yang terkait dengan hipotermia bisa berpengaruh pada kesadaran.
Baca juga: Soal Cek Suhu Tubuh di Tangan, Efektifkah?
Disarankan bagi Anda yang menduga seseorang terkena hipotermia untuk menghubungi petugas medis setempat.
Sambil menunggu bantuan, pindahkan orang tersebut dengan lembut ke dalam ruangan jika memungkinkan.
Gerakan yang keras atau menggelegar dapat memicu detak jantung tidak teratur yang berbahaya.
Lepaskan pakaian basahnya dengan hati-hati, ganti dengan mantel atau selimut yang hangat dan kering.
Sementara itu untuk mencegah hipotermia, lakukan hal-hal berikut: