Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaduh “Sudah Doktor Belum?” Anggota Dewan Saat Rapat DPR-Kapolri

Kompas.com - 24/08/2022, 18:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kegaduhan sempat terjadi pada rapat dengar Komisi III DPR dengan Kapolri pada Rabu (24/8/2022).

Gaduh ini bermula saat seorang anggota Komisi III DPR Dipo Nusantara mengajukan beberapa pertanyaan, kemudian diinterupsi oleh anggota lain.

Kemudian terjadi perdebatan, hingga berujung Wakil Ketua Komisi III DPR Adies Kadir yang menginterupsi sempat mempertanyakan, "Sudah doktor belum?".

Kegaduhan itu menjadi pembicaraan warganet di media sosial Twitter.

Sudah Doktor belum, pertanyaan ga etis di DPR RI,” ujar salah satu akun.

“Sudah doktor belom? Kalo belom gaboleh interupsi wkwk #lawakDpr” ujar akun yang lain.

Baca juga: Kapolri Ungkap Alasan Bharada E Ubah Kesaksian: Dijanjikan SP3 oleh Sambo, Nyatanya Jadi Tersangka

Momen saat kegaduhan terjadi

Kronologi tersebut bermula saat Dipo Nusantara yang merupakan Anggota Komisi III DPR RI mengajukan beberapa pertanyaannya.

Adapun pertanyaan yang berbuntut pada ucapan "Sudah Doktor belum" ini, saat Dipo menyampaikan pertanyaan terkait isu Konsorsium 303 judi online.

Pihaknya saat itu mempertanyakan kebenaran bagan tersebut yang mana berdasarkan bagan pertama yang beredar nama Ferdy Sambo disebut sebagai pucuk pimpinan.

Namun, kemudian muncul bagan lain dengan nama-nama baru.

Saat penyampaian pertanyaan itu, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melakukan interupsi dengan meminta agar pertanyaan tak dibacakan satu persatu.

“Pak Dipo saya interupsi lebih baik pertanyaan secara umum, jangan dibacakan satu-persatu kepada orang-orang yang ada di depan sini,”ujar Sahroni.

Adapun Wakil Ketua Komisi III DPR lain Adies Kadir kemudian ikut menginterupsi agar sebagai Komisi III bisa berbicara sesuai data dan fakta.

Saat itu Adies sempat merasa tidak terima ketika ucapannya kemudian dipotong oleh anggota yang lain.

"Saya masih interupsi, kalau interupsi nggak boleh dipotong," ujar Adies.

Baca juga: Kapolri Ungkap Peran Eks Kapolres Jaksel Kombes Budhi pada Kasus Brigadir J

Halaman:

Terkini Lainnya

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Arab Saudi Uji Coba Taksi Terbang Tanpa Awak di Musim Haji 2024

Tren
Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Kapan Waktu yang Tepat Calon Karyawan Bertanya soal Gaji?

Tren
Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Kapan Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 70? Berikut Jadwal, Cara Daftar, Syaratnya

Tren
Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Menko PMK Sebut Judi Online Bahaya, tapi Korbannya Akan Diberi Bansos

Tren
KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

KA Blambangan Ekspres dan Banyubiru Kini Gunakan Kereta Ekonomi New Generation, Cek Tarifnya

Tren
Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Jemaah Haji Indonesia Berangkat ke Arafah untuk Wukuf, Ini Alur Perjalanannya

Tren
Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Cara Mengubah Kalimat dengan Format Huruf Besar Menjadi Huruf Kecil di Google Docs

Tren
Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Lolos SNBT 2024, Ini UKT Kedokteran UGM, Unair, Unpad, Undip, dan UNS

Tren
Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Cara Daftar KIP Kuliah Jalur Mandiri PTN 2024, Klik kip-kuliah.kemdikbud.go.id

Tren
Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Cara Cek Lokasi Faskes dan Kantor BPJS Kesehatan Terdekat secara Online

Tren
Ramai soal Video WNA Sebut IKN 'Ibukota Koruptor Nepotisme', Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Ramai soal Video WNA Sebut IKN "Ibukota Koruptor Nepotisme", Jubir OIKN: Bukan di Wilayah IKN

Tren
Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Pos Indonesia Investasi Robot untuk Efisiensi Gaji, Ekonom: Perlu Analisis Lagi

Tren
Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Jawaban Anies soal Isu Duet dengan Kaesang, Mengaku Ingin Fokus ke Koalisi

Tren
Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Denmark Tarik Peredaran Mi Samyang karena Terlalu Pedas, Bagaimana dengan Indonesia?

Tren
Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Lolos SNBT 2024, Apakah Boleh Tidak Diambil? Ini Penjelasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com