Oleh: Alifia Putri Yudanti dan Ikko Anata
KOMPAS.com - Keluarga adalah sekumpulan orang yang bisa menjadi tempat pulang atau rumah bagi seseorang. Dari keluarga pula karakter kita dibentuk dengan sebaik mungkin.
Realitasnya, tak semua anggota keluarga bersikap demikian. Banyak juga kehidupan keluarga yang tak harmonis hingga akhirnya berdampak pada orang-orang di dalamnya.
Salah satu yang paling membekas adalah dampak terhadap kesehatan mental. Misalnya, ketika pernah dipukul, muncul perasaan traumatis hingga akhirnya kita nekat membalas dendam.
Hal ini juga dilakukan oleh tokoh Bela dalam serial “AMPAS” persembahan siniar Tinggal Nama yang bertajuk “Takdir yang Tak Terduga”. Dikisahkan bahwa Bela nekat menghabisi nyawa orangtuanya karena perasaan trauma sudah tak tertahan.
Kasus ini pun tak hanya ada dalam cerita fiksi saja, melainkan juga di dunia nyata. Ada pula kasus-kasus kriminal dari seluruh dunia yang korbannya adalah keluarga sendiri.
Insiden yang menimpa Keluarga Chundawat ini terjadi pada pertengahan 2018 di Distrik Burari, New Delhi, India. Kasus ini sangat mengerikan karena sebelas anggota keluarga, yang terdiri dari tiga generasi, ditemukan tewas.
Sepuluh korban ditemukan tergantung di langit-langit rumah dengan mata dan mulut yang tertutup kain. Sementara satu orang korban lainnya yang diyakini sebagai nenek mereka ditemukan tewas terbaring di lantai dengan bekas jeratan di leher.
Awalnya, kasus ini dicurigai sebagai pembunuhan. Setelah diselidiki, ternyata keluarga ini tewas akibat perintah Lalit yang diyakini dirasuki oleh arwah ayahnya yang sudah lama meninggal.
Baca juga: 3 Kasus Kesurupan Paling Mengerikan
Kasus mengerikan yang dilakukan oleh seorang kepala keluarga bernama Chris Watts ini berasal dari negara bagian Colorado, Amerika Serikat. Aksinya terungkap setelah ia melapor bahwa istrinya yang sedang mengandung dan dua anaknya hilang.
Polisi menyelidiki laporan itu dan terungkap bahwa Watts membuang kedua anaknya ke tangki minyak tempatnya bekerja dan menguburkan jasad sang istri di kuburan dangkal.
Diketahui pula motif Watts membunuh keduanya karena ia ketahuan berselingkuh. Pria itu bersikeras untuk memulai hidup baru bersama selingkuhannya hingga memaksa sang istri untuk menggugurkan kandungannya.
Peristiwa yang terjadi di awal 2022 ini sangat menyita perhatian masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak? Sang ibu diduga membunuh tiga anaknya dengan pisau kater hingga salah satunya meninggal dunia.
Sementara dua anak lainnya berhasil selamat dan telah mendapat perawatan di rumah sakit. Perbuatannya diketahui setelah tetangga mendengar teriakan histeris anaknya dari dalam rumah.
Diduga, tindakan yang dilakukan seorang ibu berinisial KU (35) tersebut dilatarbelakangi oleh himpitan ekonomi sehingga menyebabkannya depresi. Dalam video yang beredar, pelaku juga mengatakan bahwa ia ingin menyelamatkan anak-anaknya agar tak hidup susah seperti dirinya.
Kasus pembunuhan kali ini berasal dari Jepang. Pada 2014, Chisako ditangkap karena diduga menghabisi nyawa tiga kekasihnya, dan mencoba membunuh suaminya.
Meskipun begitu, kasusnya baru resmi memasuki persidangan pada 2017 karena sempat membuat petugas berwenang kebingungan. Pada persidangan sebelumnya, ia mengaku tidak dinafkahi dengan semestinya. Pengacaranya juga berkata bahwa Chisako mengidap penyakit pikun.
Namun akhirnya, perempuan berusia 70 tahun itu mengaku bahwa ia telah meracuni suaminya dengan sianida hingga tewas. Chisako akhirnya divonis hukuman mati.
Baca juga: Cara Mengelola Pikiran dan Mental Setelah Menikah
Tak hanya itu, terungkap pula bahwa ia telah melakukan aksinya ini sejak 1994 sehingga aksinya itu telah memakan lebih dari delapan korban. Diduga, motifnya adalah mengincar uang para lelaki itu.
Kasus pembunuhan terakhir yang menggemparkan jagat Amerika dilakukan oleh sang anak, Gypsy, kepada sang ibu, Dee. Pasalnya, ibu dan anak ini mendapat banyak cinta dan dukungan dari warga sana.
Diketahui bahwa sejak kecil Gypsy menderita berbagai macam komplikasi penyakit dalam tubuhnya. Mulai dari cacat kromosom, distrofi otot, epilepsi, asma berat, apnea tidur, leukimia, kerusakan otak, hingga penyakit mata.
Setelah penyelidikan, diketahui bahwa itu semua hanyalah tipuan yang dibuat oleh sang ibu. Diduga, sang ibu melakukan itu karena mengidap sindrom munchausen, yaitu perilaku berbohong soal kondisi kesehatan demi mendapatkan simpati dan keuntungan.
Baca juga: Mempersiapkan Diri Menjadi New Mom
Dengarkan kisah kriminal dan misteri lainnya hanya melalui siniar Tinggal Nama di Spotify. Tak hanya itu, di musim terbarunya, siniar ini juga menyuguhkan kisah perjuangan para pahlawan nasional.
Ikuti siniarnya agar kalian tak tertinggal tiap ada episode baru yang tayang pada hari Selasa dan Kamis!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.