Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Cacar Monyet Pertama di Indonesia dan Gejalanya

Kompas.com - 20/08/2022, 19:40 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, luka cacar monyet, barang-barang yang telah terkontaminasi cairan atau luka, serta melalui tetesan pernapasan setelah kontak erat yang berkepanjangan.

Baca juga: Waspada Penyakit Cacar Monyet, Ini Pedoman dari Kemenkes

Menurut dia, cacar monyet bisa menular kepada siapa saja. Artinya, tidak ada kelompok yang berisiko.

Lebih lanjut, Syahril menambahkan bahwa cacar monyet ini bisa sembuh dengan sendirinya setelah 2-4 minggu pasca-masa inkubasinya selesai.

Dengan catatan, pasien tidak mengalami infeksi tambahan, dan tidak memiliki komorbid.

Baca juga: WHO Menetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global, Apa Artinya?

Cacar monyet jadi darurat kesehatan global

Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular, gejala cacar monyet. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.SHUTTERSTOCK Ilustrasi seseorang tertular cacar monyet, penularan cacar monyet, cacar monyet menular, gejala cacar monyet. Cacar monyet atau monkeypox menjadi penyakit yang perlu diwaspadai pada pertengahan 2022 ini.

Berdasarkan negara-negara yang melaporkan kasus cacar monyet, hanya sekitar 10 persen pasien yang dirawat di rumah sakit.

Diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global.

Penyakit cacar monyet jadi wabah kedua yang masuk kategori darurat kesehatan global dalam dua tahun terakhir, setelah Covid-19.

WHO menilai, cacar monyet sebagai ancaman yang cukup signifikan, sehingga respons internasional diperlukan untuk mencegah penyebarannya lebih luas.

Baca juga: Gejala Cacar Monyet

Dikutip dari CNBC, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan pada sekitar 70 negara sepanjang 2022.

Jumlah infeksi yang dikonfirmasi naik 77 persen dari akhir Juni hingga awal Juli 2022.

Wabah cacar monyet saat ini sangat tidak biasa karena menyebar luas di negara-negara Amerika Utara dan Eropa, dua wilayah yang sebelumnya tak pernah melaporkan adanya penyakit tersebut.

Secara historis, cacar monyet telah menyebar pada tingkat rendah di bagian terpencil Afrika Barat dan Tengah.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Cacar Monyet, Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya

Eropa saat ini menjadi pusat penyebaran global, dengan lebih dari 80 persen infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia pada 2022.

Sementara itu, AS telah melaporkan lebih dari 2.500 kasus cacar monyet sejauh ini di 44 negara bagian, Washington, DC, dan Puerto Rico.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, risiko yang ditimbulkan oleh monkeypox moderat secara global, tetapi ancamannya tinggi di Eropa.

"Jelas ada risiko bahwa virus akan terus menyebar ke seluruh dunia, meskipun tidak mungkin mengganggu perdagangan atau perjalanan global saat ini," kata Tedros.

Baca juga: Siapa Saja Kelompok yang Rentan Terinfeksi Cacar Monyet?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cacar Monyet

(Kompas.com/Alinda Hardiantoro, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Rizal Setyo Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Terobosan Baru, Alat Kontrasepsi Gel KB untuk Pria, Seberapa Efektif?

Tren
China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

China Angkut Bebatuan dari Sisi Terjauh Bulan, Apa Tujuannya?

Tren
Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Pelanggan PLN yang Terdampak Pemadaman Listrik Total Berhak Dapat Kompensasi, Berapa Besarannya?

Tren
Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Perbedaan Seragam Astronot Putih dan Oranye, Berikut Masing-masing Fungsinya

Tren
5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

5 Negara dengan Cuti Melahirkan Paling Lama, Ada yang sampai 14 Bulan

Tren
WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

WHO: Warga Gaza Mulai Makan Pakan Ternak dan Minum Air Limbah

Tren
Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Ini Syarat Pekerja Dapat Cuti Melahirkan 6 Bulan Sesuai dengan UU KIA

Tren
Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Aturan UU KIA: Cuti Melahirkan Sampai 6 Bulan Berlaku Kapan, untuk Siapa, dan Gajinya

Tren
Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Studi 25 Tahun Ungkap Pola Makan Mencegah Kematian Dini pada Wanita

Tren
Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Pengamat Khawatirkan Cuti Melahirkan 6 Bulan Bisa Picu Diskriminasi Wanita di Ruang Kerja

Tren
Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Mengenal Vitamin P atau Flavonoid dan Manfaatnya bagi Kesehatan, Apa Saja?

Tren
Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Cerita Mahasiswa Indonesia Penerjemah Khotbah Jumat di Masjid Nabawi

Tren
Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Kenapa Kita Sering Merasa Diawasi? Ini 4 Alasan Psikologisnya

Tren
Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Penjelasan Lengkap Kuasa Hukum AW soal Kasus Suami BCL Diduga Gelapkan Uang Rp 6,9 M

Tren
Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Perjalanan Kasus Harun Masiku, 4 Tahun Buron, KPK Panggil Sekjen PDI-P

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com