Penularan juga dapat terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh, luka cacar monyet, barang-barang yang telah terkontaminasi cairan atau luka, serta melalui tetesan pernapasan setelah kontak erat yang berkepanjangan.
Baca juga: Waspada Penyakit Cacar Monyet, Ini Pedoman dari Kemenkes
Menurut dia, cacar monyet bisa menular kepada siapa saja. Artinya, tidak ada kelompok yang berisiko.
Lebih lanjut, Syahril menambahkan bahwa cacar monyet ini bisa sembuh dengan sendirinya setelah 2-4 minggu pasca-masa inkubasinya selesai.
Dengan catatan, pasien tidak mengalami infeksi tambahan, dan tidak memiliki komorbid.
Baca juga: WHO Menetapkan Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Global, Apa Artinya?
Berdasarkan negara-negara yang melaporkan kasus cacar monyet, hanya sekitar 10 persen pasien yang dirawat di rumah sakit.
Diberitakan sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan wabah cacar monyet (monkeypox) sebagai darurat kesehatan global.
Penyakit cacar monyet jadi wabah kedua yang masuk kategori darurat kesehatan global dalam dua tahun terakhir, setelah Covid-19.
WHO menilai, cacar monyet sebagai ancaman yang cukup signifikan, sehingga respons internasional diperlukan untuk mencegah penyebarannya lebih luas.
Baca juga: Gejala Cacar Monyet
Dikutip dari CNBC, lebih dari 16.000 kasus cacar monyet telah dilaporkan pada sekitar 70 negara sepanjang 2022.
Jumlah infeksi yang dikonfirmasi naik 77 persen dari akhir Juni hingga awal Juli 2022.
Wabah cacar monyet saat ini sangat tidak biasa karena menyebar luas di negara-negara Amerika Utara dan Eropa, dua wilayah yang sebelumnya tak pernah melaporkan adanya penyakit tersebut.
Secara historis, cacar monyet telah menyebar pada tingkat rendah di bagian terpencil Afrika Barat dan Tengah.
Baca juga: Mengenal Apa Itu Cacar Monyet, Gejala, Penyebab, dan Pencegahannya
Eropa saat ini menjadi pusat penyebaran global, dengan lebih dari 80 persen infeksi yang dikonfirmasi di seluruh dunia pada 2022.
Sementara itu, AS telah melaporkan lebih dari 2.500 kasus cacar monyet sejauh ini di 44 negara bagian, Washington, DC, dan Puerto Rico.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, risiko yang ditimbulkan oleh monkeypox moderat secara global, tetapi ancamannya tinggi di Eropa.
"Jelas ada risiko bahwa virus akan terus menyebar ke seluruh dunia, meskipun tidak mungkin mengganggu perdagangan atau perjalanan global saat ini," kata Tedros.
Baca juga: Siapa Saja Kelompok yang Rentan Terinfeksi Cacar Monyet?
(Kompas.com/Alinda Hardiantoro, Ahmad Naufal Dzulfaroh | Editor: Rendika Ferri Kurniawan, Rizal Setyo Nugroho)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.