Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Detik-detik Peristiwa Rengasdengklok hingga Proklamasi Kemerdekaan RI

Kompas.com - 15/08/2022, 19:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Dini hari menjelang Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945, Fatmawati menceritakan percakapannya dengan Soekarno setelah pulang dari Rengasdengklok

Sekitar pukul 03.00 WIB dini hari, Soekarno pulang ke rumah dan memberitahu Fatmawati mengenai rencana proklamasi tersebut.

"Besok kita umumkan Kemerdekaan," kata Soekarno singkat kepada Fatmawati, setibanya di rumah, dikutip dari Harian Kompas, 16 Agustus 1975.

Menurut pengakuan Fatmawati, saat itu Bung Karno yang kelihatan lelah masih menulis di meja kamarnya.

Ia melihat Bung Karno beberapa kali merobek-robek kertas dan membuangnya di tempat sampah.

Fatmawati pun enggan menanyakan apa isi tulisan dalam setiap kertas yang dirobek suaminya itu.

"Ibu tak banyak pertanyaan dan cakap. Ibu mengerti segala apa yang bapak mau dan kerjakan," kata dia.

Baca juga: Rayakan 17 Agustus, Film Mencuri Raden Saleh Akan Gelar Penayangan Spesial

Peristiwa Rengasdengklok. Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua.Wikimediacommons.org Peristiwa Rengasdengklok. Latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok adalah adanya perbedaan pendapat antara golongan muda dan tua.

Penculikan Bung Karno dan Bung Hatta

Sebelumnya pada tanggal 16 Agustur 1945 dini hari terjadi "penculikan" Soekarno dan Muhammad Hatta.

Keduanya "diculik" kelompok pemuda ke Rengasdengklok, Jawa Barat. 

Para pemuda mendesak agar Bung Karno segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia melalui siaran radio.

Namun akhirnya disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan diumumkan pada Jumat, 17 Agutus 1945.

Selanjutnya, Bung Karno dan Bung Hatta dibawa kembali ke Jakarta pada pukul 02.00 WIB dini hari atau delapan jam sebelum Proklamasi.

Setibanya di Jakarta, mereka sempat singgah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda, Kepala Penghubung Angkatan Laut dan Angkatan Darat tentara Kekaisaran Jepang.

Baca juga: LRT Jakarta Sediakan Wahana Train to Apocalypse, 8.000 Tiket hingga 17 Agustus Ludes Terjual

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com