KOMPAS.com - Amerika Serikat (AS) mengklaim telah membunuh pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri di Afghanistan.
Presiden AS Joe Biden mengatakan, Al Zawahiri tewas dalam serangan pesawat drone AS yang dilakukan pada Minggu (31/7/2022) di Ibu Kota Afghanistan, Kabul.
"Sekarang keadilan telah ditegakkan, dan pemimpin teroris ini tidak ada lagi," kata Biden di Gedung Putih.
Biden sebelumnya telah mengizinkan serangan presisi di pusat kota Kabul. Meski demikian, ia mengklaim bahwa tak ada warga sipil yang tewas.
Tiga juru bicara dalam pemerintahan Taliban di Kabul menolak berkomentar tentang kematian Zawahiri.
Lantas, siapa sebenarnya Al Zawahiri?
Baca juga: Alasan Arab Saudi Sambut Baik Kabar Tewasnya Ayman Al Zawahiri
Dikutip dari BBC, Al Zawahiri lahir Kairo, Mesir pada 19 Juni 1951. Dia berasal dari keluarga dokter dan sarjana kelas menengah yang terhormat.
Kakeknya, Rabia al Zawahiri, adalah imam besar al-Azhar, sementara salah satu pamannya adalah sekretaris jenderal pertama Liga Arab.
Zawahiri terlibat dalam politik saat masih di sekolah dan ditangkap pada usia 15 tahun karena menjadi anggota Ikhwanul Muslimin.
Namun, aktivitas politiknya tidak menghentikannya untuk belajar kedokteran di Cairo University.
Ia pun berhasil lulus pada 1974 dan memperoleh gelar master dalam bidang kedokteran bedah empat tahun kemudian.
Al Zawahiri awalnya melanjutkan tradisi keluarganya dengan membangun klinik medis di pinggiran Kota Kairo.
Akan tetapi, ia lantas tertarik pada kelompok-kelompok radikal yang menyerukan penggulingan pemerintah Mesir.
Ketika Jihad Islam Mesir didirikan pada 1973, ia ikut bergabung.
Baca juga: Ayman Al Zawahiri, Pemimpin Al Qaeda, Tewas oleh 2 Rudal Hellfire AS Tanpa Bekas Ledakan