KOMPAS.com - Vaksin booster kedua atau vaksin dosis keempat disuntikkan kepada tenaga kesehatan (nakes) mulai Jumat, 29 Juli 2022.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi booster kedua bertujuan menambah kekebalan tubuh atau imunitas terhadap virus corona.
Pasalnya, imunitas dari vaksin ketiga atau booster telah menurun dalam kurun waktu enam bulan sejak disuntikkan.
"Vaksin keempat sekarang sudah kita bagi, kita utamakan nakes dulu. Karena sekarang sudah enam bulan, data menunjukkan imunitas menjadi menurun," ujar Budi, seperti diberitakan Kompas.com (27/7/2022).
Baca juga: Kapan Vaksinasi Covid-19 Dosis Keempat Dilakukan pada Masyarakat Umum?
Lantas, apa jenis vaksin Covid-19 yang direkomendasikan untuk vaksinasi booster kedua?
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Surat Edaran Nomor SR.02.06/C/3632/2022 tertanggal 29 Juli 2022 memberikan rekomendasi jenis vaksin untuk vaksinasi booster kedua.
Tertulis, jenis vaksin untuk vaksinasi dosis penguat kedua sesuai rekomendasi Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI).
Vaksin tersebut antara lain Astra Zeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, serta Sinovac.
Baca juga: Menilik Aturan soal Adanya Kasus Covid-19 di Sekolah, Berapa Lama KBM Diberhentikan?
Meski demikian, pakar epidemiologi dari Griffith University Australia Dicky Budiman secara khusus merekomendasikan jenis vaksin berbasis messenger RNA (mRNA) dan protein.
Menurut dia, jenis vaksin ini masih efektif meredam laju penyebaran subvarian Omicron BA.5 yang kini tengah menyebar.
"(Rekomendasi) Jenis vaksin booster kedua atau dosis keempat ini merujuk pada kondisi, tantangan subvarian BA.5 yang lebih bisa menembus proteksi dari vaksinasi," ujar Dicky saat dihubungi Kompas.com, Selasa (2/8/2022).
Dicky melanjutkan, vaksin tersebut antara lain berbasis mRNA seperti Pfizer dan Moderna, serta vaksin berbasis protein seperti Novavax.
Baca juga: Ketahui, Ini Efek Samping Vaksin Covid-19 Booster
Adapun jenis vaksin lain, Dicky mengatakan tetap bisa digunakan, tetapi perlindungan yang diberikan jauh lebih berkurang.
"Yang lain bukan artinya tidak berfungsi, tetapi sudah jauh berkurang dan ini yang membuat kenapa kita harus bisa mengupayakan memilih yang paling efektif," kata dia.