Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Siklus Menstruasi pada Pasien Koma, Ini Penjelasan Dokter

Kompas.com - 06/07/2022, 20:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

"Poros antara hipofisis, hipotalamus, dan ovariumnya masih berjalan. Jadi dia masih bisa berfungsi, nah termasuk menstruasi," imbuhnya,

Baca juga: Sejarah Game Pac-Man, Awalnya untuk Menarik Minat Wanita

Artinya, selama penyebab koma itu tidak merusak fungsi bagian otak terutama di bagian hipotalamus dan hipofisis, maka pasien koma tersebut masih mengalami siklus menstruasi.

Seperti halnya dengan organ-organ lain pada pasien koma yang juga masih berfungsi, misalnya saluran pencernaan, ginjal, dan jantung.

"Prinsipnya adalah kalau kerusakan otaknya di central atau di atas, yang terganggu adalah kesadarannya karena motoriknya mungkin. Tapi fungsi-fungsi yang lainnya bisa saja tetap berjalan," jelas Yassin.

Baca juga: Viral, Video Pengendara Motor Terjepit Palang Perlintasan Kereta di Karawang

Siklus haid tidak normal

Akan tetapi, Yassin menggarisbawahi bahwa siklus menstruasi pasien koma kemungkinan berbeda dengan siklus menstruasi wanita sehat.

"Tentu perlu dilihat bahwa seseorang yang mengalami koma kan ada suatu stressor pada tubuhnya yang mungkin bisa menyebabkan siklus haid-nya tidak senormal siklus orang yang sehat," ungkapnya.

"(Jadi) tergantung daripada stres yang dialami tubuhnya," tambah Yassin.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Bisakah Konsumsi Vitamin A Mengurangi Mata Minus?

Stres atau penyakit yang dialami oleh tubuh, imbuhnya merupakan salah satu penyebab terjadinya gangguan siklus menstruasi.

"Tapi kalau ditanya bagaimana fungsinya, ya fungsinya tetap berjalan. Tapi mungkin karena kondisinya, haid-nya (jadi) tidak banyak atau tidak serutin orang-orang yang sehat," tegasnya.

Selama penyebab koma tidak merusak organ otak, terutama pada hipotalamus dan hipofisis, pasien tersebut masih mengalami menstruasi meskipun tidak seperti biasanya.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Mengapa Laki-laki Bisa Terkena Kanker Payudara

Sebaliknya, apabila seseorang mengalami penyakit yang mengakibatkan bagian hipotalamus dan hipofisis di otak rusak, maka wanita tersebut tidak akan mengalami menstruasi.

"Kalau bagian itu (hipotalamus dan hipofisis) rusak, jangankan dia koma, kalau tidak koma pun kalau rusak, perempuannya akan mengalami gangguan haid," kata Yassin.

"Ada tumor misalnya di situ, tumor gak koma kan? Dia hanya pusing aja, bisa mengalami tidak haid. Tapi ya mungkin sebabnya berbeda," imbuhnya.

Baca juga: Penjelasan Dokter soal Unggahan Viral Tabel Standar Tinggi dan Berat Badan Ideal

Fungsi hipotalamus

Ilustrasi nyeri haid. Cara mengatasi nyeri haid, tidak hanya bisa dilakukan dengan obat nyeri haid, tetapi makanan juga bisa membantu meredakan nyeri haid atau nyeri saat menstruasi.SHUTTERSTOCK/Marcos Mesa Sam Wordley Ilustrasi nyeri haid. Cara mengatasi nyeri haid, tidak hanya bisa dilakukan dengan obat nyeri haid, tetapi makanan juga bisa membantu meredakan nyeri haid atau nyeri saat menstruasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Korea Utara Bangun 50.000 Rumah Gratis untuk Warga, Tanpa Iuran seperti Tapera

Tren
Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Menggugat Moralitas: Fenomena Perselingkuhan di Kalangan ASN

Tren
5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

5 Fakta Kasus Mobil Mewah Pakai Pelat Dinas Palsu DPR, Seret Pengacara Berinisial HI

Tren
Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Beli Elpiji Wajib Pakai KTP, Pertamina: Masyarakat yang Belum Daftar Masih Dilayani

Tren
Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Kata PBB, Uni Eropa, Hamas, dan Israel soal Usulan Gencatan Senjata di Gaza

Tren
Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Beda Kemenag dan MUI soal Ucapan Salam Lintas Agama

Tren
Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Orang dengan Gangguan Kesehatan Ini Sebaiknya Tidak Minum Air Kelapa Muda

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

[POPULER TREN] Harga BBM Pertamina per 1 Juni 2024, Asal-usul Kata Duit

Tren
Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com