Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan Ahli soal Sesar Baribis dan Ancaman Gempa yang Incar Jakarta

Kompas.com - 27/06/2022, 06:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sesar Baribis tengah banyak didengungkan di mana-mana, terkait potensinya dalam menyebabkan gempa di wilayah Jakarta dan sekitarnya.

Sesar Baribis terletak di bagian utara Pulau Jawa, membentang dari Kabupaten Purwakarta sampai perbukitan Baribis di Kabupaten Majalengka (Van Bemmelen, 1949).

Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono menjelaskan bahwa sesar Baribis yang membentang di selatan Jakarta ini adalah sesar yang masih aktif.

Karena berstatus masih aktif, maka sesar ini berpotensi memicu terjadinya aktivitas gempa di daerah Jakarta dan sekitarnya.

"Ya, struktur Sesar Baribis segmen di selatan Jakarta terbukti aktif dengan estimasi laju geser mencapai sekitar 5 milimeter per tahun," ujar Daryono saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (25/6/2022).

Keaktifan sesar juga didukung hasil monitoring peralatan sensor seismograf BMKG. Di mana dalam alat monitor terpantau aktivitas gempa di sepanjang jalur sesar, meskipun relatif dalam magnitudo kecil.

"Keaktifan sesar ini didukung hasil monitoring peralatan sensor seismograf BMKG di mana terdapat aktivitas gempa yang terpantau di jalur sesar, meskipun dalam magnitudo kecil 2,3 – 3,1," lanjut dia.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Sesar Baribis, Penyebab Ancaman Gempa Jakarta

Sesar Baribis sendiri sudah mencetak banyak riwayat gempa.

Pertama, adalah gempa di Jakarta pada tanggal 5 Januari 1699 dengan skala magnitudo 8,0. Kemudian gempa di Jakarta pada 22 Januari 1780 dengan skala magnitudo 7,0. Dan gempa Cirebon pada 16 November 1847 dengan skala magnitudo 7,0. 

Adanya sejarah gempa akibat Sesar Baribis inilah yang membuat para ahli perlu terus mengingatkan bahwa wilayah Jakarta dan sekitarnya, perlu bersiap-siap menghadapi potensi ancaman gempa.

Hal itu mengingat Jakarta dan sekitarnya berada di zona bahaya gempa, baik dari zona subduksi maupun jalur patahan di daratan.

Dikutip dari Kompas.id, penelitian terbaru yang dipublikasikan di Scientific Reports-Nature, pada Kamis (16/6/2022), menambah bukti ancaman gempa yang mengepung Jakarta dan sekitarnya.

Penelitian yang ditulis Guru Besar Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan Institut Teknologi Bandung (ITB) Sri Widiyantoro dan tim ini menunjukkan bahwa Sesar Baribis, jalur patahan di selatan Jakarta, masih aktif dan menyimpan ancaman besar.

Baca juga: Sesar Baribis dan Ancaman Gempa yang Mengepung Jakarta dan Sekitarnya

Gabungan data sejarah dan kajian geofisika terbaru mengerucut dalam satu kesimpulan yang cukup tidak menyenangkan, yaitu bahwa wilayah megapolitan Jabodetabek yang dihuni 29.116.662 jiwa atau sekitar 11 persen dari penduduk Indonesia ini memiliki kerentanan gempa bumi.

Peneliti geofisika yang juga dosen di Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan ITB, Endra Gunawan mengatakan, masyarakat di kawasan megapolitan Jabodetabek harus terus diedukasi sehingga bisa memitigasi ancaman gempa tersebut.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 11-12 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com