Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KAI Sampaikan Informasi via Video Parodi, Apakah Cara Ini Efektif?

Kompas.com - 17/06/2022, 15:30 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Starategi video parodi untuk campaign

Terpisah, dosen mata kuliah Advertising UNS Monika Sri Yuliarti mengatakan, fenomena video parodi yang digunakan dalam sebuah campaign memang marak terjadi.

"Ini karena aspek parodi mampu memunculkan kelucuan, dan kelucuan itu menjadi sesuatu yang mudah diingat, sehingga pesannya bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat," jelasnya kepada Kompas.com (17/6/2022).

Kemunculan sisi komedi itulah yang membuat proses komunikasi efektif terjadi, yaitu ketika komunikan/penerima pesan menerima pesan sama persis dengan apa yang ingin disampaikan oleh komunikator/pembuat pesan.

Selanjutnya, komunikasi efektif ini berfungsi sebagai media persuasif juga, di mana masyarakat akan mengikuti pesan yang disampaikan dalam video campaign tersebut.

"Tapi memang harus diwaspadai pengemasan parodinya, termasuk pemilihan kejadian atau orang yang akan diparodikan. Ini perlu diperhatikan, karena tingkat penerimaan setiap orang akan sebuah tontonan pasti akan berbeda-beda," imbuhnya.

Riset yang mendalam juga perlu dilakukan ketika ingin membuat konten parodi. Tujuannya untuk menganalisis reaksi yang kemungkinan muncul dari masyarakat.

Baca juga: Jadwal dan Rute KRL Stasiun Matraman yang Diuji Coba Mulai Hari Ini

Video parodi KAI wajar dan positif

Menurut Monika, video parodi yang diunggah oleh @keretaapikita masih dalam batas wajar.

"Dalam konteks video dari akun KAI Indonesia yang memparodikan insiden dengan orangutan sebagai strategi untuk campaign 'datang tepat waktu agar tidak ketinggalan kereta' menurut saya masih dalam batas wajar," jelas Monika.

Hal tersebut terlihat dari penerimaan warganet yang bernada positif, termasuk komentar yang menyebutkan bahwa ini adalah konten yang kreatif.

Dalam membuat parodi campaign layaknya KAI, Monika menggarisbawahi aspek etika dalam memproduksi konten yang diunggah melalui media sosial.

Kreator perlu mempertimbangkan apakah ada pihak tertentu yang akan merasa "tersinggung" atau "keberatan" dengan unggahan tersebut.

"Ini menjadi penting, karena etika juga merupakan salah satu aspek krusial dalam membuat video campaign untuk mengkomunikasikan sebuah pesan kepada masyarakat," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com