Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Justin Bieber Alami Ramsay Hunt Syndrome, Ini Bedanya dengan Stroke

Kompas.com - 12/06/2022, 13:30 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Penyanyi Justin Bieber mengumumkan dirinya idap Ramsay Hunt Syndrome yang menyebabkan separuh wajahnya alami kelumpuhan.

Dalam video yang ia unggah di Instagram @justinbieber, suami dari Hailey Bieber itu menunjukkan bahwa ia tidak bisa menggerakkan sebelah wajahnya.

Hal itu ditunjukkan dengan mata yang tidak bisa berkedip dan bibir yang tidak bisa tersenyum di salah satu sisi wajahnya.

Ia mengaku dirinya mengalami Ramsay Hunt Syndrome (RHS).

Baca juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Wajah Justin Bieber Lumpuh

Lalu, apa bedanya lumpuh Ramsay Hunt Syndrome dan lumpuh akibat adanya serangan stroke?

Lumpuh akibat RHS

Dikutip dari laman organisasi Rare Disease, lumpuh yang disebabkan Ramsay Hunt Syndrome terjadi di wajah akibat terjadinya gangguan neurologis yang membuat saraf di bagian itu menjadi tidak berfungsi.

Gangguan neurologis itu terjadi karena adanya infeksi virus bernama varicella zoster (VZV). Virus ini juga menjadi penyebab cacar air pada anak-anak dan herpes zoster pada orang dewasa.

Dalam RSH, virus varicella zoster yang sebelumnya tidak aktif kembali aktif dan menyebar hingga akhirnya mempengaruhi saraf-saraf di wajah. Alasan virus aktif kembali tidak diketahui.

Namun, dalam kebanyakan kasus lumpuh yang terjadi hanya di separuh wajah, tidak seluruhnya.

Otot-otot wajah yang terkena kelumpuhan saraf akan menjadi lemah atau terasa kaku sehingga dapat menyebabkan penderita tidak bisa tersenyum, mengerutkan dahi, atau menutup mata pada sisi wajah yang sarafnya terkena.

Bahkan, dalam beberapa kasus kemampuan bicara penderita menjadi tidak jelas.

Terjadinya lumpuh yang diakibatkan oleh HRS biasanya dibarengi dengan ruam telinga atau mulut, namun ini tidak selalu terjadi.

Baca juga: 5 Penyebab Kelumpuhan Wajah, Tak Hanya Ramsay Hunt Syndrome

 

Lumpuh akibat stroke

Sementara itu, lumpuh yang diakibatkan oleh stroke bisa terjadi di bagian tubuh mana saja.

Dijelaskan dalam laman stroke.org, stroke membuat aliran darah tidak bisa menjangkau area otak yang mengontrol fungsi bagian tubuh tertentu.

Hal itu menyebabkan bagian tubuh tersebut tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya.

Lumpuh akibat stroke bisa terjadi di wajah, kaki, kepala, atau bagian yang lain.

Seberapa luas dan bagian tubuh mana yang mengalami lumpuh ditentukan dari jaringan otak bagian mana dan seberapa luas jaringan yang terserang.

Stroke yang menyerang otak bagian kanan akan menyebabkan kelumpuhan pada tubuh bagian kiri, dan sebaliknya.

Itu karena otak kanan manusia mengontrol bagian tubuh kiri, dan otak kiri mengontrol tubuh bagian kanan.

Sementara yang perlu diketahui, lumpuh hanya salah satu efek yang disebabkan oleh stroke.

Penyakit mematikan ini juga bisa menyebabkan efek yang lain, misalnya cacat pada organ penglihatan.

Ini terjadi apabila stroke menyerang bagian belakang otak manusia.

Lumpuh bisa juga mengakibatkan penderita mengalami penurunan daya ingat, gangguan berbicara, dan sebagainya. Lagi-lagi, tergantung dari bagian otak mana yang terserang.

Baca juga: Mengenal Ramsay Hunt Syndrome, Penyebab Wajah Justin Bieber Lumpuh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik Warga, Begini Solusinya

Tren
Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Kapan Waktu Terbaik Minum Vitamin?

Tren
Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Daftar Negara yang Mendukung Palestina Jadi Anggota PBB, Ada 9 yang Menolak

Tren
Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Mengenal Como 1907, Klub Milik Orang Indonesia yang Sukses Promosi ke Serie A Italia

Tren
Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Melihat Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Jalur Rawan dan Mitos Tanjakan Emen

Tren
Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Remaja di Jerman Tinggal di Kereta Tiap Hari karena Lebih Murah, Rela Bayar Rp 160 Juta per Tahun

Tren
Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni 'Atlantis yang Hilang' di Lepas Pantai Australia

Ilmuwan Ungkap Migrasi Setengah Juta Penghuni "Atlantis yang Hilang" di Lepas Pantai Australia

Tren
4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

4 Fakta Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Lokasi di Jalur Rawan Kecelakaan

Tren
Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Dilema UKT dan Uang Pangkal Kampus, Semakin Beratkan Mahasiswa, tapi Dana Pemerintah Terbatas

Tren
Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Kopi atau Teh, Pilihan Minuman Pagi Bisa Menentukan Kepribadian Seseorang

Tren
8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

8 Latihan yang Meningkatkan Keseimbangan Tubuh, Salah Satunya Berdiri dengan Jari Kaki

Tren
2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

2 Suplemen yang Memiliki Efek Samping Menaikkan Berat Badan

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 12-13 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

[POPULER TREN] Prakiraan Cuaca BMKG 11-12 Mei | Peserta BPJS Kesehatan Bisa Berobat Hanya dengan KTP

Tren
Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Kronologi Kecelakaan Bus di Subang, 9 Orang Tewas dan Puluhan Luka-luka

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com