Jika terdapat satu keluarga yang terdiri dari empat orang, maka harus membayar Rp 3.000.000 untuk dapat naik ke Candi Borobudur.
Hal tersebut pastinya akan membuat wisatawan yang berminat untuk menaiki Candi Borobudur menurun.
Baca juga: Alasan Luhut Putuskan Tiket Turis Lokal Candi Borobudur Rp 750.000
Eddy mengatakan, adanya tarif naik Candi Borobudur tersebut akan membuat jumlah pengunjung otomatis menurun.
Jika jumlah pengunjung Candi Borobudur berkurang, maka hal tersebut akan berdampak ke warga sekitar Candi Borobudur.
Potensi pendapatan dari usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan pedagang penjual souvenir dan oleh-oleh juga pastinya akan menurun.
"Jadi, sekali lagi mungkin maksudnya sih baik, tapi pelaksanaannya yang harganya ketinggian, kemudian mungkin kalau dianalisis ekonomi, mungkin berarti kan multiplier effect-nya akan kena ke masyarakat sekitar," terangnya.
Pemerintah dan pengelola Candi Borobudur harus mencari cara agar UMKM yang berada di sekitar Candi Borobudur bisa bertahan apabila jumlah pengunjung berkurang.
Eddy menyarankan untuk dilakukan paket penjualan tiket naik Candi Borobudur, nantinya di dalam paket tersebut terdapat souvenir atau barang-barang dari pedagang atau UMKM yang terdampak penurunan jumlah pengunjung.
"Kalau memang niatnya dibantu ya berarti pemerintah mungkin memasukkan barang-barang mereka (pedagang) sebagai paket-paket itu di bagian dari tiket itu," jelasnya.
Baca juga: Hari Ini 38 Tahun Lalu, Candi Borobudur Selesai Dipugar
Penurunan jumlah pengunjung bisa terjadi akibat adanya tiket naik candi tersebut. Meskipun adanya tarif naik tersebut juga dapat digunakan sebagai biaya perawatan atau perbaikan Candi Borobudur.
"Tapi bisa (dengan dana tarif naik) itu untuk melakukan restorasi yang lebih baik gitu, jadi perawatannya juga lebih baik," jelas Eddy.
Untuk penambahan biaya perawatan Candi Borobudur, terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah, salah satunya dengan sponsor.
Dengan adanya sponsor dengan melalui berbagi event yang digelar di kawasan Candi Borobudur bisa saja juga dapat menambah anggaran perawatan.
"Jadi kan kita bisa mendapatkan pendapatan tambahan dari iklan, dari sponsorship perusahaan, perusahaan internasional maupun domestik," ujar Eddy.
Agar Candi Borobudur terawat, selain mengurangi jumlah pengunjung, pihak pengelola juga dapat memperketat aturan ketika pengunjung naik ke Candi Borobudur.
"Misalnya tidak diperkenankan untuk membawa barang-barang yang bisa beresiko merusak candi. Entah itu mencoret, menggores, entah itu pisau atau apa gitu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.