Anjing mempunyai 225 juta reseptor aroma dibandingkan dengan manusia yang hanya memiliki 5 juta reseptor aroma.
Dengan kemampuannya tersebut membuat anjing lebih kompeten untuk membantu polisi mendeteksi narkoba atau obat-obatan dan zat terlarang lainnya.
Melalaui indra bau, anjing pelacak dapat menidentifikasi dan melacak zat tertentu yang ditargetkan.
Anjing pelacak juga dapat mendeteksi bom atau bahan peledak yang tersembunyi dan sulit ditemukan.
Selain itu, dengan postur tubuhnya yang lebih kecil dari manusia juga memudahkan untuk mengakes area yang sulit dijangkau.
Baca juga: Kondisi Terkini Rumah Dinas Ridwan Kamil, Diselimuti Karangan Bunga untuk Eril
Anjing yang sudah terlatih bisa mendeteksi barang selundupan seperti hewan, makana, senjata, dan masih banyak lagi.
Oleh sebab itu, anjing juga digunakan untuk membantu pekerjaan dari petugas bea cukai ketika memeriksa barang.
Anjing pelacak dapat ditugaskan untuk melakukan misi menemukan orang hilang, hal ini dikarenakan kemampuannya dalam mendeteksi bau.
Misalnya ada kasus orang hilang akibat bencana alam, di hutan atau lainnya, tim SAR akan menerjunkan anjing pelacak untuk membantu pencarian orang hilang tersebut.
Selain mengendus atau mendeteksi lewat bau, anjing pelacak juga dapat dilatih untuk memantau dan melindungi area tertentu.
Anjing ini dapat melindungi pawangnya atau menyergap target dengan isyarat verbal atau non-verbal.
Dikutip dari Kompas.com (18/2/2022), berikut ini adalah beberapa jenis anjing pelacak yang sering ditemui:
Anjing German Shepherd yang berasat dari Jerman ini juga dikenal dengan nama anjing Gembala Jerman dan Herder.
Hewan ini merupakan salah satu anjing yang sering digunakan polisi untuk melakukan pelacakan, hal ini dikarekan ia terkenal akan pintar dan cepata belajar.
Anjing Gembala Jerman merupakan tipe hewan yang setiam pemeberani dan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan, sehingga cocok untuk dijadikan peliharaan.