KOMPAS.com - Pandemi Covid-19 belum usai. Lonjakan kasus Covid-19 masih terjadi di berbagai penjuru dunia, termasuk di Indonesia.
Dilansir dari Worldometers, (3/6/2022) pukul 08.09 WIB, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di dunia mencapai 533.982.803 atau sekitar 533 juta kasus.
Data tersebut mencatat bahwa 6.317.255 pasien Covid-19 dinyatakan meninggal dunia. Sementara 504.848.140 pasien Covid-19 lainnya telah sembuh.
Hingga saat ini, kasus aktif tercatat sebanyak 22.817.408, dengan rincian 22.780.672 pasien dalam kondisi ringan dan 36.736 dalam kondisi serius.
Berikut update Covid-19 dari berbagai negara di dunia per Jumat (3/6/2022):
Baca juga: UPDATE Corona 2 Juni 2022: Wabah Covid-19 di Korea Utara Kemungkinan Memburuk
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
Untuk diketahui, data catatan kasus covid-19 di berbagai negara itu dapat berubah sewaktu-waktu.
Baca juga: WHO: Wabah Covid-19 di Korea Utara Semakin Buruk
Berdasarkan data yang diunggah melalui laman covid19.go.id, update kasus corona di Indonesia mengalami peningkatan.
Dilansir dari laman yang sama (03/6/2022) pagi, kasus terkonfirmasi mengalami kenaikan sebanyak 304 Kasus.
Dengan demikian, total kasus terkonfirmasi virus corona di Indonesia mencapai 6.055.645.
Dari total kasus tersebut, sebanyak 0,1 persen atau 3.105 merupakan kasus aktif. Sementara 97.4 persen atau 5.895.940 pasien dinyatakan sembuh.
Adapun total pasien yang meninggal dunia adalah 156.600 atau sekitar 2,6 persen.
Data tersebut juga mencatat sebaran kasus per provinsi di Indonesia. Berikut lima provinsi dengan sebaran kasus Covid-19 terbanyak:
Baca juga: Covid-19 di Indonesia Melandai, Masih Perlukah Vaksin Booster?
Portugal mencatat kenaikan kasus Covid-19 dalam 7 hari terakhir. Catatan kasus tersebut rata-rata 2.447 kasus baru per 1 juta orang.
Our World In Data mencatat kasus angka tersebut jauh lebih tinggi dibanding dua negara tetangganya, yakni Spanyol 449 dan Inggris 70.
Peningkatan kasus Covid-19 di Portugal itu menjadikan negara tersebut sebagai negara yang memiliki tingkat infeksi tertinggi kedua di dunia.
Bahkan, Portugal memiliki tingkat kematian tertinggi kelima di dunia akibat COVID-19 dan jumlah rawat inap yang meningkat.
Dilansir dari Channel News Asia, lonjakan kasus Covid-19 di Portugal disebabkan oleh subvarian Omicron.
Lembaga kesehatan masyarakat Ricardo Jorge melaporkan, hampir 90 persen dari total kasus konfirmasi itu terinfeksi oleh sub-varian Omicron.
Sementara sub-varian BA.4 juga telah terdeteksi di Portugal.
Kendati demikian, pihaknya mengatakan bahwa lebih dari 90 persen penduduk Portugal mendapat vaksinasi lengkap.
Baca juga: Virus Hendra Dikatakan Lebih Mematikan dari Covid-19, Sudahkah Masuk ke Indonesia?
Kementerian kesehatan India melaporkan 3.712 infeksi virus corona baru pada Kamis (2/6/2022). Catatan tersebut merupakan angka tertinggi selama hampir sebulan.
Lonjakan kasus tersebut dilaporkan disebabkan oleh varian Omicron ringan. Pasalnya angka rawat inap di Mumbai, India masih rendah.
Selain itu, pada Rabu (1/6/2022) Badan Sipil Kota tersebut mencatat bahwa 96 persen dari kasus yang dilaporkan tidak menunjukkan gejala.
"Grafik tren Mumbai menunjukkan gelombang diam, varian omicron ringan. Lindungi yang rentan, tetap awasi rawat inap," kata Shashank Joshi, anggota Satuan Tugas Pemerintah Negara Bagian untuk Covid-19, dilansir dari Channel News Asia.
India telah mencatat lebih dari 43 juta kasus dan 524.641 kematian sejak pandemi dimulai.
Baca juga: Update Corona Global 30 Mei: Korut Longgarkan Pembatasan Covid-19
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meragukan klaim Korea Utara tentang kemajuan melawan wabah Covid-19.
Sebaliknya, WHO justru mengatakan bahwa situasi Covid-19 di Korea Utara semakin memburuk di tengah tidak adanya data independen.
Sebelumnya, media pemerintah Korea Utara mengatakan gelombang Covid-19 telah mereda setelah jumlah kasus harian orang yang demam mencapai 390.000 selama dua minggu terakhir.
"Kami berasumsi situasinya semakin buruk, bukan lebih baik," kata kepala kedaruratan WHO Michael Ryan, dilansir dari Reuters, (2/6/2022).
Pernyataan tersebut didasarkan oleh tindakan media Pyongyang yang tidak pernah secara langsung mengkonfirmasi berapa banyak orang yang mendapatkan tes Covid-19.
Oleh karena itu, para ahli menduga bahwa angka yang dirilis melalui media yang dikendalikan pemerintah tidak dilaporkan, sehingga sulit untuk menilai skala situasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.