KOMPAS.com - Bau ketiak terkadang membuat risih dan bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baunya yang menyengat meski sudah menggunakan deodoran juga akan mengganggu lingkungan sekitar dan menurunkan rasa percaya diri.
Lantas, adakah cara untuk menghilangkan bau ketiak?
Simak cara menghilangkan bau ketiak berikut ini.
Sebelum mengetahui cara menyingkirkan bau ketiak yang sangat mengganggu, ketahui terlebih dahulu penyebab bau ketiak.
Bau ketiak tidak lepas dari kelenjar keringat dan cairan keringat yang dihasilkannya di lekukan tubuh kita ini.
Kulit memiliki kelenjar keringat, yakni ekrin dan apokrin. Kedua kelenjar ini berfungsi untuk mendinginkan tubuh dan menjaga suhu tubuh tetap normal.
Dilansir dari Healthline, kelenjar ekrin menutupi sebagian besar tubuh dan terhubung langsung ke permukaan kulit.
Ekrin paling banyak terdapat di telapak tangan, telapak kaki, dan dahi, serta menghasilkan keringat yang encer dan tidak berbau.
Sementara, apokrin terdapat di daerah yang mengandung banyak folikel rambut, seperti ketiak dan selangkangan.
Tak seperti ekrin, kelenjar apokrin mengeluarkan keringat yang mengandung lemak dan sangat mudah terurai oleh bakteri.
Kemudian, keringat hasil kelenjar apokrin ini akan menimbulkan bau tidak sedap saat bersentuhan dengan bakteri pada kulit.
Inilah mengapa daerah ketiak dan selangkangan bisa mengeluarkan bau tidak sedap.
Baca juga: Bau Keringat Lebih Menyengat? Hati-hati, Bisa Jadi Anda Mengidap Ini...
Bau ketiak timbul saat keringat "bersentuhan" dengan bakteri. Oleh karena itu, ketiak yang bau kemungkinan besar karena kita tidak menjaga kebersihan diri dengan optimal.
Dilansir dari Healthline dan WebMD, berikut cara menghilangkan bau ketiak agar tidak semakin menyebar:
Mandi secara teratur terutama setelah beraktivitas berat seperti olahraga, bisa menghilangkan bakteri dan keringat penyebab bau.
Rutinlah untuk mandi dengan sabun minimal satu kali dalam sehari untuk mengontrol bau ketiak dan mencegahnya mengeluarkan bau tidak sedap.
Cara menghilangkan bau ketiak paling efektif adalah menggunakan antiperspiran atau deodoran setelah mandi.
Antiperspiran bekerja dengan cara mencegah kelenjar apokrin untuk memproduksi keringat. Sehingga, area ketiak tidak akan basah.
Semakin sedikit keringat yang keluar, semakin sedikit pula bau tidak sedap yang dihasilkan.
Sedangkan cara kerja deodoran berbeda. Deodoran tetap membiarkan keringat keluar, tetapi mencegah keringat untuk mengeluarkan bau menyengat.
Deodoran membuat kulit ketiak lebih asam, sehingga mencegah reaksi antara keringat dan bakteri.
Baca juga: Membersihkan Noda dan Aroma Keringat dari Serat Pakaian
Pilihan bahan pakaian sangat berpengaruh terhadap produksi keringat terutama di daerah ketiak.
Pakaian dengan bahan menyerap kelembapan seperti katun dan linen mampu mengurangi bau keringat. Pakaian jenis ini juga membuat tubuh tetap dingin.
Selain itu, cobalah mengenakan pakaian yang longgar agar tubuh tidak gerah dan bisa "bernapas".
Penting juga untuk menjaga kebersihan pakaian yang digunakan dengan cara mengganti baju setiap hari serta mencucinya hingga benar-benar bersih dan kering.
Penelitian dalam Journal of Cosmetic Dermatology (2016) menemukan bahwa mencukur atau mencabut rambut ketiak secara signifikan membantu mengurangi bau tidak sedap.
Hal ini karena rambut-rambut berlebihan di ketiak bisa menjadi sarang bakteri berkembang biak. Terutama, saat ketiak dalam keadaan basah karena keringat.
Baca juga: Mengenali Penyakit dari Bau Keringat
Cara menghilangkan bau ketiak selanjutnya adalah dengan membatasi makanan dan minuman tertentu.
Beberapa makanan berbau tajam seperti bawang putih dan bawang bombai bisa meningkatkan bau tidak sedap dari keringat.
Selain itu, batasi juga mengonsumsi makanan pedas dan panas karena hanya akan menambah jumlah produksi keringat.
Minuman alkohol dan kafein juga memicu keluarnya keringat berlebih. Oleh karenanya, sebaiknya hindari pula minuman dengan kedua kandungan tersebut.
Cara menghilangkan bau ketiak yang satu ini mungkin tidak pernah terpikirkan sebelumnya.
Namun menurut Healthline, reaksi stres atau cemas ternyata bisa memacu kelenjar apokrin untuk menghasilkan keringat yang mengandung air, garam, dan lemak.
Keringat sebagai respons fisiologis ini pun menimbulkan bau tak sedap saat bercampur dengan bakteri.
Untuk itu, jika bau ketiak muncul karena stres atau cemas, cobalah mengelola stres agar keringat yang muncul bisa diminimalkan.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.