Pada awal 1990-an para astronom mulai menemukan banyak dunia es yang mengorbit Matahari di wilayah berbentuk donat yang disebut Sabuk Kuiper di luar orbit Neptunus.
Dengan ditemukannya Sabuk Kuiper dan ribuan benda esnya (dikenal sebagai Obyek Sabuk Kuiper, atau KBO, atau transneptunian), diusulkan bahwa lebih berguna untuk menganggap Pluto sebagai KBO terbesar daripada sebuah planet.
Kemudian pada 2005, sebuah tim astronom mengumumkan bahwa mereka telah menemukan planet kesepuluh. Namun itu adalah KBO yang ukurannya mirip dengan Pluto. Lalu orang-orang mulai bertanya-tanya, apa arti planet sebenarnya.
Baca juga: Ramai soal Fenomena Pink Moon, Benarkah Bulan Berwarna Pink?
International Astronomical Union (IAU), sebuah organisasi astronom di seluruh dunia, menerima tantangan untuk mengklasifikasikan KBO yang baru ditemukan (kemudian dinamai Eris).
Pada 2006, IAU mengeluarkan resolusi yang mendefinisikan planet dan menetapkan kategori baru, yakni planet kerdil. Adapun yang termasuk planet kerdil yang diakui IAU antara lain Eris, Ceres, Pluto, Haumea, dan Makemake.
Mungkin ada 100 planet kerdil lain di tata surya dan ratusan lainnya di dalam dan di luar Sabuk Kuiper.
Baca juga: Planet Apa yang Memiliki Bulan Terbanyak?
Kata "planet" awalnya menggambarkan "pengembara" yang hanya dikenal sebagai lampu yang bergerak di langit. Penemuan terbaru membawa manusia pada definisi baru.
Oleh karena itu, IAU memutuskan bahwa planet dan benda lain, kecuali satelit, di tata surya didefinisikan menjadi 3 kategori berbeda dengan cara berikut:
Baca juga: 10 Fakta Saturnus yang Belum Banyak Orang Tahu
Penemuan-penemuan terus dibuat oleh para peneliti. Pada era setelahnya para peneliti menemukan adanya planet ekstrasurya atau exoplanet yang berada di luar tata surya.
Mereka juga berspekulasi bahwa planet-planet ekstrasurya itu mungkin saja bisa dihuni, sehingga penjelajahan dilakukan.
Dilansir Space, 23 Maret 2022, secara umum planet di tata surya ini dibedakan menjadi planet terestrial dan planet Jovian.
Planet terestrial adalah 4 planet dalam yang paling dekat dengan Matahari, yakni Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars. Planet-planet itu disebut planet terestrial karena permukaannya berbatu.
Baca juga: Mengenal Sirius, Bintang Paling Terang di Langit Malam
Kemudian planet Jovian atau "mirip Jupiter" adalah planet yang ukurannya sangat besar dibandingkan dengan planet-planet terestrial. Sebagian besar planet Jovian terbuat dari gas seperti hidrogen, helium, dan amonia.
Adapun yang termasuk planet Jovian adalah Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.
Jupiter dan Saturnus kadang-kadang disebut raksasa gas, sedangkan Uranus dan Neptunus yang lebih jauh dijuluki raksasa es.
Hal itu karena Uranus dan Neptunus memiliki lebih banyak air di atmosfer dan molekul pembentuk es lainnya (seperti metana, hidrogen sulfida, dan fosfen) yang mengkristal menjadi awan dalam kondisi dingin planet.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Pluto Bukan Lagi Planet dalam Tata Surya