Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Serka Dhuha dan Kontingen Garuda: Bertaruh Nyawa untuk Perdamaian Dunia

Kompas.com - 22/05/2022, 15:11 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Imbas dari konflik ini, kondisi ekonomi di Sudan, khususnya di Darfur cukup memprihatinkan. Menurutnya, banyak warga kelaparan dan kesulitan mendapat makanan dan air.

Dalam satu kesempatan, ia menceritakan pernah melihat seorang anak yang mendekati pagar pembatas kamp PBB dalam kondisi lemas dan kelaparan.

Tanpa berpikir panjang, Dhuha kemudian mendekati anak itu dan mengajaknya makan bersama, meski harus dipisahkan oleh pagar kawat pembatas.

"Ini merupakan pengalaman yang cukup berkesan bagi saya. Ternyata di belahan dunia kita, ada orang yang makan saja susah, untuk mendapat air harus berjalan berkilo-kilo," kata Dhuha.

Baca juga: Spesifikasi dan Kecanggihan KRI Bung Tomo-357, Kapal Perang TNI AL

Menariknya, anak tersebut juga sedikit menguasai bahasa Indonesia.

Bagi Dhuha, hal ini menunjukkan bahwa Kontingen Garuda diterima baik oleh masyarakat setempat.

Sederet pengalamannya itu semakin menumbuhkan rasa syukur menjadi warga negara Indonesia yang aman dan memiliki akses makanan yang mudah.

Hanya saja, masih banyak orang yang tidak mensyukuri nikmat luar biasa ini dan justru berusaha memecah belah keutuhan bangsa.

"Jadi setelah saya kembali, itu banyak saya jadikan pelajaran. Harus banyak bersyukur, apa yang kita miliki sekarang ini, Indonesia yang kaya ini harus kita jaga," ujar dia.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat TNI AU KT-1B Wong Bee yang Jatuh di Yogyakarta

Rasa khawatir

Pria asal Aceh ini tak menampik adanya rasa khawatir ketika ditugaskan ke negara konflik. Taruhannya pun tak main-main, yaitu nyawa.

Namun, ia memahami bahwa tugas ini merupakan konsekuensi menjadi seorang tentara.

"Sebelum berangkat, saya mencari banyak informasi tentang Sudan. Kalau dibilang khawatir, pasti ada. Cuma saya perkuat mental, inilah pengalaman hidup bagi saya. Saya juga merasa bangga bisa menjadi bagian dari misi perdamaian dunia," jelasnya.

"Orang tua pun, antara sedih dan memahami. Apalagi begitu dengar saya diberangkatkan ke Afrika. Saya coba menenangkan mereka bahwa ini jalan hidup saya dan pengalaman berharga bagi saya," tambahnya.

Baca juga: Sederet Dampak Perang Rusia Ukraina bagi Ekonomi Indonesia

Untuk menjadi bagian dari Konga, Dhuha menjelaskan bahwa pimpinan TNI AU terlebih dahulu menunjuk beberapa anggotanya untuk mengikuti seleksi di Pusat Misi Pemeliharaan Perdamaian TNI.

Dari proses seleksi itu, akan dipilih para personel dari TNI AD, AU, dan AL yang akan diberangkatkan ke negara konflik di bawah Kontingen Garuda.

Kisah dan pengalaman Serka Dhuha saat bertugas di negara konflik semakin menegaskan, merawat keutuhan bangsa adalah kewajiban setiap warga negara. 

Mari kita jaga bersama Indonesia!

Baca juga: Spesifikasi dan Kisah KRI John Lie, Kapal Perang Canggih TNI AL Buatan Inggris

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas & Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Kasus KIP Kuliah, Undip: Mahasiswi Rela Mundur untuk Digantikan yang Lebih Butuh

Tren
2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

2 Cara Indonesia Lolos Olimpiade 2024 Paris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com