Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Ghosting dan Bagaimana Menjalani Hidup Setelah Di-ghosting?

Kompas.com - 20/05/2022, 09:15 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Istilah ghosting belakangan sering muncul di media sosial.

Ghosting seringkali diidentikkan dengan seseorang yang tiba-tiba menghilang tanpa kejelasan atau seseorang yang tiba-tiba memutus komunikasi.

Perilaku ini kerapkali terjadi pada hubungan romansa utamanya saat tahap awal pendekatan. 

Bagi mereka yang menjadi korban ghosting, mungkin akan merasakan sakit hati yang mendalam dan sulit untuk melupakan apa yang terjadi.

Baca juga: Mengenal Apa Itu Fetish dan Bagaimana Bisa Muncul?

Lantas sebenarnya apa itu ghosting?

Apa itu ghosting?

Dikutip dari PsychologyToday, ghosting adalah suatu tindakan mengakhiri komunikasi secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa penjelasan.

Adapun konsep ghosting seringkali muncul pada sebuah hubungan romantis, namun tak menutup kemungkinan bisa terjadi pada sebuah hubungan persahabatan atau di tempat kerja.

Ghosting bisa memicu berbagai reaksi, mulai dari perasaan acuh tak acuh, hingga merasa dikhianati secara mendalam.

Bagi sebagian orang, ghosting seringkali dianggap merasahkan secara emosional, karena tak adanya ‘penutupan’ yang pasti dalam sebuah hubungan.

Baca juga: Ahli Sebut Fetish Tak Bisa Sembuh tapi Bisa Dikontrol, Bagaimana Caranya?

Mengapa seseorang lebih memilih meng-ghosting?

Ghosting adalah istilah kencan sehari-hari yang mengacu pada pemutusan kontak secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa memberi penjelasan apapun pada orang yang bersangkutan.SHUTTERSTOCK Ghosting adalah istilah kencan sehari-hari yang mengacu pada pemutusan kontak secara tiba-tiba dengan seseorang tanpa memberi penjelasan apapun pada orang yang bersangkutan.

Terdapat sejumlah alasan kenapa seseorang lebih memilih untuk melakukan ghosting.

Di antaranya adalah pelaku ghosting seringkali berpikir bahwa, memutus komunikasi bisa menghindarkan seseorang dari konfrontasi.

Selain itu kemungkinan pelaku melakukannya agar tak perlu mengambil tanggung jawab yang seharusnya diambilnya ataupun terlibat dalam komunikasi yang akan membuatnya berempati.

Karena beberapa alasan itulah, beberapa orang merasa jauh lebih nyaman ketika tiba-tiba menghilang, meskipun dampak seseorang yang di-ghosting bisa berkepanjangan.

Baca juga: Ramai Pembahasan soal Fetish, Bagaimana Gejala, dan Penanganannya?

Dampak ghosting

Di zaman kemudahan online saat ini, perilaku ghosting menjadi sesuatu yang umum karena mudahnya seseorang menjalin komunikasi, sekaligus mudahnya memutus komunikasi digital.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com