Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Teka Teki Bagong Jatuh ke Dalam Sumur

Kompas.com - 19/05/2022, 05:30 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

ALKISAH di tengah padang Kurusetra ada sebuah sumur dengan kedalaman 20 meter. Ketika sedang melakukan inspeksi lapangan di gelanggang Bharatayudha, Bagong yang tinggi badannya 150 sentimeter jatuh terjerembab ke dalam sumur.

Tentu saja Bagong berusaha ke luar dari sumur yang dalamnya 20 meter tersebut.

Akibat Bagong overweight dengan berat badan 100 kilogram, maka setiap 10 menit berhasil memanjat naik dinding sumur setinggi 15 meter, namun merosot lima meter sebelum 10 menit kemudian berhasil memanjat naik 15 meter sebelum kembali merosot lima meter dan seterusnya dan selanjutnya.

Pertanyaannya adalah Bagong butuh berapa menit sampai berhasil ke luar dari sumur nahas sedalam 20 meter tersebut.

Secara aritmatika sederhana dapat dihitung bahwa setiap 10 menit Bagong berhasil naik 15 meter lalu pada menit ke 10 turun 5 meter berarti berhasil mencapai ketinggian 15-5=10 meter di dinding sumur.

Untuk mencapai 20 meter berarti Bagong butuh 20:10=2 X 10 menit = 20 menit.

Namun pada realita kenyataan dalam waktu belum sampai 20 menit sebenarnya Bagong de facto sudah berada pada ketinggian lebih dari 20 meter.

Berarti pada upaya ke dua memanjat dinding sumur Bagong sudah berada di luar sumur tanpa perlu merosot 5 meter lagi.

Kecuali Bagong terpeleset sehingga kembali terjatuh ke dalam sumur lagi.

Dua jawaban saling beda itu sama-sama menjadi benar mau pun tidak benar apabila memperhitungkan tinggi badan Bagong 150 sentimeter berarti Bagong mulai memanjat dinding sumur pada ketinggian 150 sentimeter tanpa memperhitungkan jangkauan tangan Bagong ke atas pada dinding sumur.

Terserah Anda mau menggunakan cara berhitung yang mana di antara tiga, eh empat atau entah berapa cara berhitung tersebut di atas.

Bahkan bukan mustahil masih ada jawaban lain berdasar cara perhitungan terhadap faktor kebetulan, misalnya, apabila kebetulan Petruk lewat dan langsung menolong Bagong keluar sumur dalam waktu secepatnya tergantung keterampilan Petruk menolong Bagong ke luar sumur dengan kenisbian E=mc 2 selaras teori relativitas Einstein.

Maka Bagong berhasil ke luar sumur dalam waktu sesuai kecepatan Petruk berhasil menarik Bagong ke luar sumur yang nisbi bisa cepat, bisa lambat tergantung pada daya kemampuan Petruk menarik Bagong ke luar sumur.

Belum lagi memperhitungkan aspek psikologis kemungkinan Bagong menolak untuk ditolong oleh Petruk dengan atau tanpa alasan yang tidak bisa diduga sebelumnya.

Sementara masih ada kemungkinan lain seperti, misalnya, Petruk ditolak karena Bagong lebih suka ditolong oleh Gareng, sementara tidak diketahui Gareng sedang berada di mana.

Lalu masih ada pula kemungkinan bahwa akhirnya Bagong mau ditolong oleh Petruk akibat kepepetisme sikon gawat-darurat sebab ternyata ada seekor ular berbisa siap mematuk Bagong apabila tidak mau ditolong Petruk untuk segera ke luar dari sumur sialan tersebut.

Maka Bagong menghadapi dilema buah simalakama mau ditolong Petruk atau mati dipatuk ular berbisa.

Teka-teki makin mencla-mencle tak keruan arah apabila diperhitungkan kemungkinan bahwa dinding sumur sedemikian licin sehingga mustahil Bagong bisa bertahan pada ketinggian 10 meter pada pendakian tahap pertama sebab pasti malah merosot turun ke dasar sumur kembali.

Berarti mustahil Bagong bisa keluar sumur dengan cara memanjat dinding yang licin itu kecuali ada pihak lain yang menolong menarik Bagong keluar sumur nahas tersebut.

Ketimbang kalbu sanubari pembaca makin jengkel akibat terombang-ambing teka-teki bikinan saya yang mencla-mencle ini, maka sebaiknya saya berhenti bikin teka-teki menjengkelkan ini sampai di sini saja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan Per 30 Juni 2025

Apa Itu KRIS? Pengganti Kelas BPJS Kesehatan Per 30 Juni 2025

Tren
Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Kata Media Asing soal Kecelakaan Maut di Subang, Soroti Buruknya Standar Keselamatan di Indonesia

Tren
Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Pendaftaran STIS 2024 Dibuka 15 Mei, Total 355 Kuota, Lulus Jadi CPNS

Tren
Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Mencari Bus Pariwisata yang Layak

Tren
DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

DNA Langka Ditemukan di Papua Nugini, Disebut Bisa Kebal dari Penyakit

Tren
Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Duduk Perkara Komika Gerallio Dilaporkan Polisi atas Konten yang Diduga Lecehkan Bahasa Isyarat

Tren
Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Arab Saudi Bangun Kolam Renang Terpanjang di Dunia, Digantung 36 Meter di Atas Laut

Tren
Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Penjelasan Pertamina soal Pegawai SPBU Diduga Intip Toilet Wanita

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus Diganti KRIS Maksimal 30 Juni 2025, Berapa Iurannya?

Tren
Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Penjelasan Polisi dan Dinas Perhubungan soal Parkir Liar di Masjid Istiqlal Bertarif Rp 150.000

Tren
Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Apa yang Terjadi jika BPJS Kesehatan Tidak Aktif Saat Membuat SKCK?

Tren
Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Uji Coba Implan Otak Neuralink Pertama untuk Manusia Alami Masalah, Ini Penyebabnya

Tren
BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

BPOM Rilis 76 Obat Tradisional Tidak Memenuhi Syarat dan BKO, Ini Daftarnya

Tren
Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Update Banjir Sumbar: Korban Meninggal 41 Orang, Akses Jalan Terputus

Tren
Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Ini Penyebab Banjir Bandang Landa Sumatera Barat, 41 Orang Dilaporkan Meninggal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com