Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hepatitis Akut Menular Lewat Saluran Cerna dan Napas, Ini Cara Mencegahnya

Kompas.com - 05/05/2022, 19:28 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan hepatitis akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) karena belum dapat diidentifikasi penyebabnya.

Penyakit hepatitis akut yang misterius tersebut diduga telah masuk ke Indonesia setelah ditemukan tiga anak meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit tersebut.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai saat ini masih melakukan investigasi melalui pemeriksaan panel virus lengkap.

Selain itu juga dilakukan penyelidikan epidemiologi untuk mengetahui lebih lanjut penyebab dari penyakit ini.

Walaupun belum diketahui pasti penyebab dari penyakit hepatitis akut pada anak-anak, diduga awalnya disebabkan oleh Adenovirus, SARS CoV-2, virus ABV dan lain-lain.

Baca juga: Update Hepatitis Misterius: Singapura Deteksi 1 Kasus pada Bayi | Jumlah Kasus di RI dan Berbagai Negara

Menginfeksi lewat saluran cerna dan pernapasan

Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastro Hepatologi RSCM Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Hanifah Oswari mengatakan bahwa virus hepatitis akut menyerang saluran cerna dan saluran pernapasan.

Hanifah menyarankan kepada orang tua untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah risiko anak-anaknya terinfeksi.

Tindakan pencegahan awal yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

“Untuk mencegah dari saluran pencernaan, jagalah kebersihan dengan cara mencuci tangan dengan sabun, memastikan makanan atau minuman yang dikonsumsi itu matang, tidak menggunakan alat-alat makan bersama dengan orang lain serta menghindari kontak anak-anak kita dari orang yang sakit agar anak-anak kita tetap sehat,” katanya, dikutip dari laman Kemenkes, Kamis (5/5/2022).

Protokol kesehatan Covid-19, seperti menggunakan masker, menjaga jarak, dan mengurangi mobilitas juga dapat mencegah penularan hepatitis akut melalui saluran pernapasan.

Baca juga: Kemenkes Jabarkan Hasil Investigasi 3 Anak yang Diduga Meninggal Dunia akibat Hepatitis Akut Misterius

Gejala awal hepatitis akut

Para orang tua diharapakan memahami gejala awal dari penyakit hepatitis akut sebagai upaya pencegahan.

Berikut ini adalah gejala-gejala awal hepatitis akut yang secara umum telah ditemukan:

  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Kadang disertai demam ringan

Jika gejala semakin berat atau memburuk penderita akan mengalami air kencing berwarna pekat seperti teh dan BAB berwarna gelap.

Baca juga: Hepatitis Akut Misterius Masuk ke Indonesia, Apa yang Harus Dilakukan?

Cepat dilakukan pemeriksaan

Untuk para orang tua yang anaknya mengalami gejala-gejala tersebut diminta untuk segera memeriksakan anaknya ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan diagnosa awal.

Jangan menunggu hingga muncul gejala kuning bahkan sampai penurunan kesadaran. Karena kondisi tersebut menunjukkan bahwa infeksi hepatitis sudah sangat berat.

Apabila pasien terlambat menerima penanganan medis, maka momentum dokter untuk menolong pasien sangat kecil.

“Bawalah anak-anak kita ke fasyankes terdekat untuk mendapatkan pertolongan dari tenaga kesehatan. Jangan menunggu sampai gejalanya lebih berat, karena kalau berat kita kehilangan momentum untuk bisa menolong lebih cepat. Apalagi kalau sampai sudah terjadi penurunan kesadaran, maka kesempatan untuk menyelematkannya sangat kecil,” ungkap Hanifah.

Perlu adanya kerja sama antara orang tua, tenaga kesehatan dan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menemukan gejala hepatitis akut sedini mungkin sehingga anak dapat mendapatkan pertolongan medis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com