Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 26/04/2022, 13:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung Anak Krakatau naik status dari Waspada (level II) menjadi Siaga (level III).

Hal itu setelah aktivitas Gunung Anak Krakatau (GAK) meningkat sejak Minggu (24/4/2022) pukul 18.00 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat yang tinggal di pesisir pantai selatan Jawa dan Sumatera untuk mewaspadai terjadinya gelombang tsunami, terutama di malam hari.

Sebab, gelombang tsunami sulit untuk bisa dilihat secara faktual ketika malam hari.

Baca juga: Update Kondisi Gunung Anak Krakatau Hari Ini 26 April 2022

Lalu, apa saja hal yang membuat suatu gunung berapi menjadi naik statusnya?

Penyebab GAK naik status jadi Siaga

Dikutip dari Kompas.com, Selasa (26/4/2022), Kepala Badan Geologi Eko Budi mengatakan bahwa ada perubahan erupsi pada Gunung Anak Krakatau.

Semula erupsinya didominasi abu, lalu berubah menjadi tipe strombolian yang menghasilkan berbagai lontaran lava pijar pada 17 April 2022.

Lontaran lava pijar itu lantas mengalir dan masuk laut pada Sabtu (23/4/2022).

Hujan abu disebut muncul di beberapa wilayah sekitar Gunung Anak Krakatau.

Faktor-faktor penyebab gunung berapi bisa naik status

Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Hendra Gunawan menyampaikan, naiknya status gunung berapi bisa karena adanya akselerasi aktivitas vulkanik.

"Gunung api naik status karena ada akselerasi aktivitas vulkanik (baik secara visual maupun instrumental serta potensi-potensi bahaya akibat erupsi)," ujar Hendra saat dihubungi Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Ia menjelaskan, penting juga untuk memahami apa saja penyebab suatu gunung berapi naik status dan faktor yang membuat gunung meletus.

Untuk faktor-faktor yang membuat gunung meletus, Hendra mengatakan, gunung api erupsi akibat terjadinya suplai magma cair panas bertekanan tinggi dari kedalaman menuju permukaan.

"Bila beban berat/tekanan tubuh gunung sudah tidak bisa menahan tekanan dari magma yang naik ke permukaan terjadilah penerobosan oleh gas-cair yang sebagain cairan magma menjadi padat berupa lontaran padat pijar di atas lubang kawah gunung," ujar dia.

Baca juga: Gunung Anak Krakatau Erupsi, BMKG: Waspadai Potensi Tsunami

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

KAI Berikan Diskon 30 Persen untuk Agen Travel selama Periode Lebaran

KAI Berikan Diskon 30 Persen untuk Agen Travel selama Periode Lebaran

Tren
7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

7 Poin Penting Isi RUU DKJ, Gubernur Jakarta Tetap Dipilih Rakyat

Tren
Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Sempat Tak Terdeteksi Radar, Ilmuwan Temukan Gunung Api Setinggi 9 Kilometer di Planet Mars

Tren
7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

7 Makanan yang Perlu Dihindari Saat Berbuka Puasa Menurut Ahli Gizi

Tren
DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

DPR dan Pemerintah Sepakat Gubernur Jakarta Dipilih lewat Pilkada

Tren
Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Viral, Video Ayam Gundul Hidup Tanpa Bulu, Ini Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Minum Tablet Tambah Darah Diklaim Ampuh Cegah Lemas Saat Puasa, Ini Penjelasan Ahli Gizi

Tren
Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Kesaksian Jurnalis Al Jazeera yang Ditangkap Pasukan Israel Saat Meliput di RS Al-Shifa

Tren
2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

2 WNI Diduga Curi Data Jet Tempur KF-21 Korea Selatan, Ini Kata Kemenlu

Tren
Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Dibuka Dua Hari Lagi, Berikut Syarat dan Prosedur Pendaftaran UTBK-SNBT 2024

Tren
Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Profil Soenarko, Eks Danjen Kopassus Pimpin Demo Pilpres 2024 di KPU

Tren
Benarkah Soundtrack Serial 'Avatar The Last Airbender' Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Benarkah Soundtrack Serial "Avatar The Last Airbender" Terinspirasi dari Tari Kecak Indonesia?

Tren
Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Penumpang Keluhkan AC KA Airlangga Bocor tapi Cuma Dilakban oleh Petugas, KAI Beri Penjelasan

Tren
Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Paspampres Bantah Petugasnya Adang Kakek yang Pergi ke Masjid di Labuhanbatu Saat Kunjungan Jokowi

Tren
Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Menilik Tragedi Thalidomide, Bencana Medis Terbesar yang Korbankan Puluhan Ribu Bayi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com