Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Kondisi Gunung Anak Krakatau Hari Ini 26 April 2022

Kompas.com - 26/04/2022, 09:53 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan, Provinsi Lampung menunjukkan peningkatan aktivitasnya dalam beberapa hari terakhir.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) bahkan menaikkan status Gunung Anak Krakatau (GAK) ke tingkat Level 3 atau Siaga pada Minggu (24/4/2022) pukul 18.00 WIB.

Selain itu, PVMBG juga melarang masyarakat hingga pendaki untuk mendekati Gunung Krakatau dalam dalam radius 5 kilometer (km) dari kawah aktif.

Baca juga: Apakah Peningkatan Aktivitas Gunung Anak Krakatau Berpotensi Tsunami? Ini Kata BMKG

Lantas, bagaimana kondisi Gunung Anak Kratau pada hari ini?

Update Gunung Anak Krakatau hari ini

Subkoordinator Mitigasi Gunung Api Wilayah Barat Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Nia Haerani menyampaikan, meski enam jam terakhir terjadi penurunan tinggi kolom hembusan, namun pihaknya belum dapat memastikan kondisi pasti aktivitas Gunung Anak Krakatau.

"Belum bisa dipastikan, karena sifatnya fluktuatif, bisa naik bisa turun. Dari kegempaan masih ada gempa tremor yang mengindikasikan adanya pergerakan fluida (batuan padat, cairan, gas) ke kedalaman yang lebih dangkal," ujarnya kepada Kompas.com, Selasa (26/4/2022).

Nia menyebutkan, pemantauan intensif terus dilakukan guna antisipasi gejala kenaikan aktivitas.

Baca juga: 5 BUMN yang Masih Rugi, dari Krakatau Steel hingga Kertas Leces

Foto dari rekaman CCTV aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (24/4/2022) malam. Status gunung di Selat Sunda ini menjadi level III (siaga).KOMPAS.COM/TRI PURNA JAYA Foto dari rekaman CCTV aktivitas Gunung Anak Krakatau pada Sabtu (24/4/2022) malam. Status gunung di Selat Sunda ini menjadi level III (siaga).

Adapun dari data Pos Pengamatan Gunung Api Anak Krakatau berdasarkan pemantauan 26 April 2022 pukul 00.00-06.00 WIB, kondisi meteorologi, terpantau cuaca mendung dan hujan.

Selain itu angin bertiup lemah hingga sedang ke arah Timur dengan suhu udara 22-28 derajat celsius, kelembapan udara 60-70 persen.

Dari pengamatan secara visual kondisi  gunung teramati kabut 0-III sedangkan asap kawah tidak teramati.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gunung Krakatau Meletus pada 27 Agustus 1883

Berdasarkan pengamatan dari visual CCTV, jelas teramati asap putih tipis-sedang tinggi lebih kurang 25-50 meter.

Untuk aktivitas kegempaan Anak Krakatau, terekam gempa tremor menerus (microtremor) terekam dengan amplitude 2-38 mm (dominan 4 mm).

Terkait kondisi ini, rekomendasi, masyarakat/pengunjung/wisatawan/pendaki diharapkan tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah aktif.

Untuk tingkat aktivitas, saat ini Gunung Anak Krakatau berada pada level III atau Siaga.

Baca juga: Prediksi Erupsi dan Potensi Letusan Besar Gunung Anak Krakatau

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Asal Gunung Anak Krakatau

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 8-9 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

[POPULER TREN] Minum Kopi Sebelum Makan, Apa Efeknya? | Cabut Gigi Berakhir Meninggal Dunia

Tren
Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com