KOMPAS.com - Setiap tanggal 24 April di Indonesia diperingati sebagai Hari Solidaritas Asia Afrika.
Pemerintah menetapkan Hari Solidaritas Asia Afrika pertama kali pada tahun 2015 saat peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA).
Dilansir dari laman Kebudayaan Kemdikbud, selain itu Kota Bandung juga dikukuhkan sebagai Ibu Kota Solidaritas Asia-Afrika.
Penetapan Hari Solidaritas Asia Afrika merupakan upaya untuk mengukuhkan solidaritas di negara Asia dan Afrika.
Perlu diketahui bahwa KAA diselanggarakan 67 tahun silam pada 18 sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.
Baca juga: Dasasila Bandung, Hasil Konferensi Asia-Afrika
Lantas, bagaimana sejarah terjadinya Konferensi Asia-Afrika?
Dikutip dari Museum Konperensi Asia-Afrika, setelah Perang Dunia II pada Agustus 1945, masih terdapat banyak negara di Asia-Afrika yang berjuang untuk Kemerdekaan negaranya.
Selain itu juga, beberapa negara yang merdeka juga masih banyak yang menghadapi masalah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Barat.
Situasi semakin memanas akibat lahirnya dua blok besar, yakni Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat (kapitalis) dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet (komunis).
Kedua negara adiadaya tersebut berlomba untuk mengembangkan senjata nuklir di masa Perang Dingin, sehingga menumbuhkan ketakutan dunia akan kembali dimulainya Perang Dunia.
Akibat adanya berbagai masalah internasional yang terjadi pada saat itu, membuat sebagian besar masalah tersebut diderita bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.
Baca juga: Dampak Konferensi Asia Afrika