Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Solidaritas Asia Afrika 24 April 2022, Ini Sejarahnya

Kompas.com - 24/04/2022, 09:00 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap tanggal 24 April di Indonesia diperingati sebagai Hari Solidaritas Asia Afrika.

Pemerintah menetapkan Hari Solidaritas Asia Afrika pertama kali pada tahun 2015 saat peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA).

Dilansir dari laman Kebudayaan Kemdikbud, selain itu Kota Bandung juga dikukuhkan sebagai Ibu Kota Solidaritas Asia-Afrika.

Penetapan Hari Solidaritas Asia Afrika merupakan upaya untuk mengukuhkan solidaritas di negara Asia dan Afrika.

Perlu diketahui bahwa KAA diselanggarakan 67 tahun silam pada 18 sampai 24 April 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat.

Baca juga: Dasasila Bandung, Hasil Konferensi Asia-Afrika

Lantas, bagaimana sejarah terjadinya Konferensi Asia-Afrika?

Kondisi sebelum KAA

Dikutip dari Museum Konperensi Asia-Afrika, setelah Perang Dunia II pada Agustus 1945, masih terdapat banyak negara di Asia-Afrika yang berjuang untuk Kemerdekaan negaranya.

Selain itu juga, beberapa negara yang merdeka juga masih banyak yang menghadapi masalah penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Barat.

Situasi semakin memanas akibat lahirnya dua blok besar, yakni Blok Barat yang dipimpin Amerika Serikat (kapitalis) dan Blok Timur yang dipimpin Uni Soviet (komunis).

Kedua negara adiadaya tersebut berlomba untuk mengembangkan senjata nuklir di masa Perang Dingin, sehingga menumbuhkan ketakutan dunia akan kembali dimulainya Perang Dunia.

Akibat adanya berbagai masalah internasional yang terjadi pada saat itu, membuat sebagian besar masalah tersebut diderita bangsa-bangsa di Asia dan Afrika.

Baca juga: Dampak Konferensi Asia Afrika

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com