KOMPAS.com - Olahraga memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun saat puasa, seringnya olahraga menjadi kegiatan yang dihindari banyak orang.
Untuk mendapatkan manfaat olahraga, seseorang harus berolahraga secara rutin. Oleh karena itu, olahraga harus tetap dilaksanakan meski kita sedang berpuasa.
Dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Kunjung Ashadi, membagikan sejumlah manfaat olahraga saat puasa.
Berikut ini beberapa manfaat olahraga saat puasa:
Olahraga saat puasa bisa membuat badan lebih segar, meningkatkan suasana hati (mood) dan menjaga stabilitas emosi.
Selain itu, olahraga rutin selama bulan puasa juga membantu meningkatkan metabolisme tubuh dan membuat hormon bekerja dengan maksimal.
“Tubuh mengeluarkan hormon endorfin, hormon pemicu kegembiraan atau bahagia. Makanya, setelah berolahraga tubuh kita terasa lebih fresh, plong, pikiran rileks, dan lebih nyaman,” ujar Kunjung, dikutip dari laman Unesa, Kamis (7/4/2022).
Baca juga: Puasa Mampu Menurunkan Risiko Beberapa Penyakit, Apa Saja?
Kunjung menuturkan, perut kosong, tubuh lemas, ditambah beban kerja, membuat seseorang rentan stres.
Beban pikiran maupun psikologis sangat berisiko terhadap menurunnya daya tahan tubuh. Dengan olahraga, maka kita dapat mengurangi beban pikiran dan masalah psikologis tersebut.
“Kalau lagi capek bekerja ditambah lapar dan haus, sebagian besar orang memang gampang stres. Ini bisa membuat daya tahan tubuh lemah dan jadi rentan terkena penyakit,” paparnya.
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Boleh Saat Puasa, Ini Saran Kemenkes
Selama puasa, fisik pada umumnya mengalami penyusutan. Untuk mempertahankan massa otot ini, diperlukan olahraga atau aktivitas fisik secara rutin.
“Dalam dunia olahraga ada istilah use it or lose it, artinya gunakan tubuh Anda atau Anda akan kehilangan tubuh Anda,” ucap Kunjung.
Ia mencontohkan, seseorang yang lama tidak jogging atau push up, badannya akan terasa kaku dan cepat kelelahan saat diminta melakukannya.
Kondisi demikian, dipahami sebagai penurunan fisik dan fungsi fisik akibat jarang digunakan.
“Untuk mengurangi risiko penurunan fisik, maka cara yang bisa dilakukan adalah use it, menggunakan tubuh melalui olahraga,” terang Kunjung.