Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spesifikasi Radar CM-200/Shikra Milik Arhanud TNI AD, Bisa Memancar hingga 250 Kilometer

Kompas.com - 09/04/2022, 13:04 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Adapun ECS merupakan kombinasi antara radar Shikra dan alat kendali senjata yang terintegrasi dalam satu sistem (Air Defence Weapon System).

ECS menjadi satu dengan kabin pada radar Shikra yang didesain secara ergonomis yang nyaman bagi operator dan sangat efisien.

Baca juga: Apa Itu Kopassus, Satuan Elite TNI AD yang Melumpuhkan Semua Pelaku Pembajak Pesawat Garuda Indonesia di Thailand

Radar ini ideal untuk melakukan serangan atas ancaman yang datang dari jet tempur, helikopter, rudal jelajah dan drone (UAV).

Menghadapi peperangan elektronik pun, sistem radar ini telah dilengkapi dengan ketahanan maksimal pada ancaman jamming.

Tak hanya mampu mendeteksi ancaman dari wahana udara, radar CM 200/Shikra mampu memprediksi titik hadirnya serangan artileri dan mortir, dan memberi alert pada unit komando yang membutuhkan perlindungan.

Seperti halnya sistem radar terintegrasi pada Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas), CM 200 dapat terhubung dengan fasilitas radar sipil, bahkan dalam kondisi darurat dapat menggantikan peran radar sipil.

Baca juga: Spesifikasi Pesawat Kepresidenan yang Ganti Cat Merah Putih, Apa Kecanggihannya?

Karakteristik radar CM 200/Shikra

  • Menggunakan sistem doppler
  • Mempunyai kemampuan anti-jamming
  • Mampu mendeteksi manuver helikopter
  • Dilengkapi dengan generator dengan kemampuan bekerja 24 jam
  • Dilengkapi dengan GPS dan penentu arah utara radar (IRU)
  • Radar 3 dimensi dengan kemampuan mengklasifikasi sasaran.

Baca juga: Spesifikasi M3 Amphibious Rig, Alutsista TNI AD yang Bisa Berubah Jadi Jembatan Ponton

Karakteristik teksin radar CM 200/Shikra

  • Jarak pancaran maksimal: 250 kilometer
  • Jarak deteksi minimum: 2 kilometer
  • Azimuth: 360 derajat
  • Elevasi: -7 hingga 70 derajat
  • Ketinggian pancaran: 25 kilometer
  • Kecepatan sasaran yang dapat dideteksi: 25-1.200 meter per detik
  • Frekuensi: S band
  • Panjang kabin: 20 kaki
  • Berat kabin: 10 ton
  • Waktu sikap tempur 15 menit
  • Waktu sikap angkut: 10 menit.

Baca juga: Spesifikasi Helikopter Tempur EC-725 Buatan PT DI, Bisa Mendarat di Laut!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Ramai soal Tren Pernikahan Tanpa Rasa Cinta dan Hasrat Seksual di Jepang, Apa Itu?

Tren
Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Perbandingan Ranking FIFA Indonesia Vs Irak, Bakal Duel di Kualifikasi Piala Dunia 2026

Tren
Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Kronologi Bupati Halmahera Utara Ancam Demonstran Pakai Parang, Berujung Dilaporkan ke Polisi

Tren
Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Bukan Mewakili Jumlah Anggota, Ini Makna 12 Bintang Emas yang Ada di Bendera Uni Eropa

Tren
Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Pendaftaran PPDB SD Surabaya 2024 Jalur Zonasi Kelurahan Dibuka, Klik Sd.ppdbsurabaya.net/pendaftaran

Tren
Mengenal Robot Gaban 'Segede Gaban', Sebesar Apa Bentuknya?

Mengenal Robot Gaban "Segede Gaban", Sebesar Apa Bentuknya?

Tren
Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Motif Ibu di Tangsel Rekam Video Cabuli Anak Sendiri, Mengaku Diancam dan Dijanjikan Rp 15 Juta

Tren
Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Perang Balon Berlanjut, Pembelot Korea Utara Ancam Kirim 5.000 USB Berisi Drama Korea Selatan

Tren
Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Terdampak Balon Isi Sampah dari Korut, Warga Korsel Bingung Minta Ganti Rugi ke Siapa

Tren
Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Video Viral Bocah Jatuh dari JPO Tol Jatiasih karena Pagar Berlubang, Jasa Marga Buka Suara

Tren
Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Iuran Tapera Dinilai Belum Bisa Dijalankan, Ini Alasannya

Tren
Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Maladewa Larang Warga Israel Masuk Negaranya, Solidaritas untuk Palestina

Tren
Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Syarat dan Cara Daftar PPDB Jabar 2024, Akses di Sapawarga atau Klik ppdb.jabarprov.go.id

Tren
Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Profil Bambang Susantono dan Dhony Rahajoe, Kepala dan Wakil Kepala IKN yang Mengundurkan Diri

Tren
Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

Heboh Orang Ngobrol dengan Layar Bioskop di Grand Indonesia, Netizen: Sebuah Trik S3 Marketing dari Lazada Ternyata

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com