Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona 30 Maret: Kehabisan Peti Mati, Hong Kong Berencana Gunakan Kardus

Kompas.com - 30/03/2022, 07:45 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Banyak negara mulai menghapus aturan pembatasan, seiring kondisi pandemi Covid-19 yang semakin terkendali.

Berdasarkan catatan Worldometer, kasus virus corona secara global hingga Rabu (29/3/2022) adalah sebagai berikut:

  • Kasus positif: 484.855.327
  • Meninggal: 6.155.459
  • Sembuh: 418.842.834

Selain itu, ada 59.857.034 kasus aktif, dengan rincian 59.798.751 (99,9 persen) dalam kondisi sedang dan 58.283 (0,1 persen) kondisi kritis.

Baca juga: Bolehkah Vaksinasi Covid-19 Saat Puasa? Ini Kata MUI dan Kemenkes

Kasus Covid-19 di Indonesia

Tren kasus konfirmasi positif Covid-19 di Indonesia juga terus menurun dalam beberapa pekan terakhir.

Pada Selasa (29/3/2022), Indonesia melaporkan 3.895 kasus Covid-19, sedikit mengalami kenaikan setelah turun dalam tujuh hari berturut-turut.

Tren penurun juga terjadi pada angka kematian akibat Covid-19. Terbaru, sebanyak 108 kematian dilaporkan.

Pemerintah mengatakan, sebagian besar dari mereka yang meninggal belum mendapatkan vaksin lengkap dan memiliki komorbid.

Berikut rincian total seluruh kasus yang sudah dilaporkan hingga Selasa:

Kasus positif: 6.005.646
Meninggal: 154.882
Sembuh: 5.735.055

Selain itu, Indonesia saat ini juga mencatatkan 115.709 yang tersebar di seluruh daerah.

Baca juga: Satgas Minta Warga yang Ngabuburit dan Sahur On The Road Pertimbangkan Risiko Penularan Covid-19

Kematian tinggi, Hong Kong gunakan kardus untuk peti

Wabah virus corona paling mematikan di Hong Kong telah menelan korban sekitar 6.000 jiwa tahun ini. Sekarang, kota itu kehabisan peti mati, dikutip dari AP.

Pihak berwenang telah bergegas untuk memesan lebih banyak peti mati. Padahal, pemerintah menyebut 1.200 peti mati telah tiba di Hong Kong.

Keterbatasan ruang membuat kremasi menjadi praktik penguburan umum.

Untuk menjawab kelangkaan karena Covid-19, beberapa perusahaan menawarkan alternatif seperti peti kardus yang ramah lingkungan.

LifeArt Asia memiliki peti kardus yang terbuat dari serat kayu daur ulang yang dapat disesuaikan dengan desain pada eksteriornya.

Baca juga: Satgas Covid-19: Shalat Tarawih di Masjid Harus Tetap Perhatikan Kapasitas Ruangan dan Protokol Kesehatan

Shanghai perketat pembatasan di hari kedua

Kota terpadat di China memperketat fase pertama dari penguncian dua tahap Covid-19 pada Selasa.

Pemerintah meminta beberapa penduduk untuk tinggal di dalam rumah kecuali mereka diuji, karena jumlah kasus harian baru melebihi 4.400, dikutip dari Channel News Asia.

Shanghai telah menjadi tempat pengujian untuk strategi "nol-Covid-19" China ketika mencoba mengendalikan varian Omicron yang sangat menular.

Warga di sebelah timur Sungai Huangpu dikurung di kompleks perumahan mereka pada hari Senin (28/3/2022), tetapi sebagian besar diizinkan berkeliaran di dalamnya.

Namun, tiga warga mengatakan bahwa komite lingkungan telah memberi tahu mereka bahwa mereka tidak lagi diizinkan keluar dari rumah pada Selasa.

"Anak-anak masih piknik kemarin dan bersenang-senang," kata salah satu dari mereka.

Seorang pejabat di komisi kesehatan kota, Wu Qianyu mengatakan, sebanyak 8,26 juta tes dilakukan oleh sebanyak 17.000 personel pengujian di distrik-distrik kota yang terkunci pada Senin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

7 Mata Uang dengan Nilai Paling Lemah di Dunia, Indonesia di Urutan Kelima

Tren
Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Sejarah Head to Head Indonesia Vs Uzbekistan, 6 Kali Bertemu dan Belum Pernah Menang

Tren
Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Shin Tae-yong, Dulu Jegal Indonesia di Piala Asia, Kini Singkirkan Korea Selatan

Tren
Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Alasan Anda Tidak Boleh Melihat Langsung ke Arah Gerhana Matahari, Ini Bahayanya

Tren
Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Jejak Karya Joko Pinurbo, Merakit Celana dan Menyuguhkan Khong Guan

Tren
10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

10 Hewan Endemik yang Hanya Ada di Indonesia, Ada Spesies Burung hingga Monyet

Tren
Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal 'Grammar'

Kemendikbud Akan Wajibkan Pelajaran Bahasa Inggris untuk SD, Pakar Pendidikan: Bukan Menghafal "Grammar"

Tren
Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Semifinal Piala Asia U23 Indonesia Vs Uzbekistan Tanpa Rafael Struick, Ini Kata Asisten Pelatih Timnas

Tren
Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 4,8 Guncang Banten, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Soal Warung Madura Diimbau Tak Buka 24 Jam, Sosiolog: Ada Sejarah Tersendiri

Tren
Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Kapan Pertandingan Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23 2024?

Tren
Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Penelitian Ungkap Memelihara Anjing Bantu Pikiran Fokus dan Rileks

Tren
Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Swedia Menjadi Negara Pertama yang Menolak Penerapan VAR, Apa Alasannya?

Tren
Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Bisakah BPJS Kesehatan Digunakan di Luar Kota Tanpa Pindah Faskes?

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

BMKG Ungkap Penyebab Cuaca Panas di Indonesia pada April 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com