"Seperti kita ketahui bahwa konten pornografi/asusila dapat menyebabkan dampak negatif bagi kondisi psikologis dan kesehatan seseorang," kata Dedy.
Baca juga: Mengenal Apa Itu OnlyFans, Cara Kerja dan Besar Uang yang Dihasilkan
Dikutip dari Kompas.com (16/8/2020), Dosen Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer Universitas Sebelas Maret (UNS), Nurcahya Pradana Taufik Prakisya menilai konten porno juga bisa muncul di sebuah situs belajar anak.
Untuk mencegahnya, Nurcahya membagikan serangkaian tips agar orangtua bisa bisa mengamankan ponsel anak-anaknya dari iklan vulgar yang muncul saat berselancar di internet.
1. Orangtua dapat memasang aplikasi pihak ketiga, seperti Ad Blocker, yang dapat diunduh melalui Play Store.
2. Orangtua dapat rutin melakukan pembersihan cache dari ponselnya ketika ponsel akan digunakan oleh anak.
3. Orangtua yang harus memperhatikan secara seksama apa saja yang diakses oleh anak. Bisa melalui pantauan history browser atau langsung dengan cara saling duduk bercerita
4. Pendampingan orangtua adalah perlu. Jangan membiarkan anak-anak berselancar internet sendirian.
5. Mengaktifkan fitur keamanan browser misalnya fitur safesearch yang ada pada Chrome. Bisa juga dengan menginstall extension browser untuk keperluan parental control.
6. Membatasi waktu berselancar internet pada anak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.