Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Reaksi Negara-negara di Asia Termasuk Indonesia terhadap Invasi Rusia

Kompas.com - 15/03/2022, 09:55 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebagian besar negara-negara di dunia bersatu melawan Rusia setelah invasinya ke Ukraina.

Diketahui, negara-negara Barat juga telah memberlakukan sanksi internasional kepada Rusia, seperti perbankan dan perdagangan.

Mereka telah menjatuhkan sanksi untuk menghalangi Rusia melakukan invasinya terhadap Ukraina lebih lanjut.

Baca juga: Kenapa Rusia dan Ukraina Perang?

Lalu, bagaimana reaksi negara-negara di kawasan Asia, termasuk Indonesia?

Reaksi beragam negara-negara di Asia

Dilansir dari NYT, peristiwa invasi yang dilakukan oleh Rusia ke Ukraina menuai berbagai reaksi berbagai negara di kawasan Asia.

Berikut ini adalah reaksi dari negara-negara di Asia:

  • Para jenderal di Myanmar menyebut tindakan Rusia sebagai hal yang benar untuk dilakukan.
  • India abstain dari resolusi Dewan Keamanan PBB
  • China telah menolak menyebut serangan di Ukraina sebagai invasi
  • Vietnam memanggil presiden Vladimir Putin dengan panggilan sayang sebagai "Paman Putin"
  • Sementara sekutu Amerika Serikat di kawasan Asia enggan bertindak atas konflik Ukraina karena memiliki hubungan yang lemah dengan Barat
  • Di seluruh Asia-Pasifik, hanya Jepang, Singapura, Korea Selatan, dan Australia yang menyetujui sanksi internasional terhadap Moskwa
  • Taiwan juga menyetujui sanksi dan menyuarakan dukungan untuk Ukraina

Baca juga: Sejarah Konflik Rusia Vs Ukraina

Di kawasan Asia terdapat tanggapan yang tidak merata, namun tanggapan tersebut tidak dapat mengimbangi serangan kemarahan nengara-negara Barat.

Lain halnya dengan Rusia, pengaruhnya di Asia bisa dikatakan lebih menimal dibandingkan dengan Amerika Serikat. Walaupun selama beberapa tahun terakhir pengaruh Rusia telah berkembang dengan berfokus pada penjulan senjata.

Baca juga: Dampak Boikot Minyak Rusia bagi Dunia Internasional dan Indonesia

Kementerian Ekonomi di Moskwa sudah mengumumkan sebelumnya, bahwa Rusia akan berusaha memperluas hubungan ekonomi dengan Asia untuk membantu mengimbangi sanksi Barat.

Rusia terlah menjual jet tempur ke Indonesia, Malaysia dan Myanmar, tetapi pelanggan terbesarnya di Asia Tenggara adalah Vietnam,

Menurut Stockholm International Peace Research Institute, sejak 2000 hingga 2019, sebanyak 84 persen impor senjata Vietnam berasal dari Rusia.

Baca juga: Perang Rusia Ukraina Bisa Pengaruhi APBN dan Picu Inflasi, Benarkah?

India

Bendera Ukraina dan Rusia ditampilkan di dinding Kota Tua Yerusalem, Minggu (13/3/2022). Tulisan dalam aksara Ibrani tersebut artinya mendoakan kedamaian, menantikan kalian.AP PHOTO/MAHMOUD ILLEAN Bendera Ukraina dan Rusia ditampilkan di dinding Kota Tua Yerusalem, Minggu (13/3/2022). Tulisan dalam aksara Ibrani tersebut artinya mendoakan kedamaian, menantikan kalian.

Rusai menganggap bahwa India merupakan mitra militer yang dapat diandalkan selama beberapa dekade. India adalah importir senjata Rusia terbesar kedua di dunia.

Ketika Putin mengunjungi India akhir tahun lalu, Rusia melakukan penjualan sistem pertahanan rudal senilai 5.4 miliar dollar AS ke negara tersebut.

India kini berhati-hati untuk mengutuk perbuatan Rusia atas Ukraina, hal tersebut dapat merusak persahabatan yang telah lama terjalin.

Baca juga: Alasan Mengapa Rusia Rebut Chernobyl dari Ukraina

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Membentang Jauh Melampaui Orbit Neptunus, Apa Itu Sabuk Kuiper?

Tren
Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tarif Promo LRT Jabodebek Dicabut Per 1 Juni 2024, Berapa Tarif Normalnya?

Tren
Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Iran Buka Pendaftaran Capres Usai Wafatnya Raisi, Syarat Minimal S2

Tren
Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Khutbah Jumat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Bisa Didengarkan dalam Bahasa Indonesia, Ini Caranya

Tren
Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Ramai Poster “All Eyes on Papua” di Media Sosial, Apa yang Terjadi?

Tren
Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis 'Habisi Mereka' di Rudal Israel

Sosok Nikki Haley, Wanita yang Tulis "Habisi Mereka" di Rudal Israel

Tren
Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Promo Gratis Masuk Ancol 1-21 Juni 2024, Ini Syarat dan Ketentuannya

Tren
Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Kartu Prakerja Gelombang 69 Dibuka Hari Ini, Klik www.prakerja.go.id

Tren
7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

7 Kelompok yang Dapat Diskon Tiket Kereta dari KAI, Ada yang Berlaku Seumur Hidup

Tren
SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

SIM C1 Resmi Berlaku untuk Motor 250-500 CC, Ini Syarat dan Biayanya

Tren
Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Mulai 2 Juni 2024, Masuk Mekkah Tanpa Izin Haji Bisa Kena Denda, Berapa Besarannya?

Tren
Link Live Streaming Liga 1 Madura United Vs Persib Bandung Hari Ini

Link Live Streaming Liga 1 Madura United Vs Persib Bandung Hari Ini

Tren
Penjelasan Gerindra soal Baliho Budisatrio Djiwandono-Kaesang Maju Pilkada Jakarta

Penjelasan Gerindra soal Baliho Budisatrio Djiwandono-Kaesang Maju Pilkada Jakarta

Tren
Sejarah Bayar UKT Pakai Hasil Bumi di Universitas Muhammadiyah Maumere

Sejarah Bayar UKT Pakai Hasil Bumi di Universitas Muhammadiyah Maumere

Tren
BMKG Ungkap Kondisi El Nino dan La Nina Saat Musim Kemarau 2024 di Indonesia

BMKG Ungkap Kondisi El Nino dan La Nina Saat Musim Kemarau 2024 di Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com