Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta soal Moge Tabrak 2 Anak Kembar hingga Tewas di Pangandaran

Kompas.com - 14/03/2022, 07:30 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Mereka pun menyerahkan urusan hukum ke pihak kepolisian.

Baca juga: Kasus Bocah Kembar Ditabrak Moge hingga Tewas, Pengamat Sebut Polisi Wajib Turun Tangan

3. Polisi sebut moge melaju dengan kecepatan tinggi

Kanit Lantas Polsek Kalipucang, Bripka Agus Diksi membenarkan adanya kecelakaan lalu lintas antara roda 2 jenis Harley Davidson dan dua korban.

Kedua korban adalah anak pasangan Wasmo dan Empong, warga Blok Kedungpalumpung, Dusun Babakansari RT 3/5, Desa Ciganjeng, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat.

Kecelakaan terjadi di dekat rumah mereka.

Bripka Agus menjelaskan, motor Harley yang berwarna merah dengan pelat nomor D 1993 NA dibawa oleh Angga Permana Putra atau APP (40), warga Kota Cimahi.

Sedangkan, moge berpelat nomor B 6227 HOG dikendarai Agus Wardi (52), asal Bandung Barat.

Bripka Agus mengatakan, motor datang dari arah Padaherang menuju Pangandaran dalam kondisi konvoi.

"Sesampainya di TKP, dalam kecepatan tinggi menabrak penyebrang jalan, yaitu Hasan dan Husen yang datang dari arah selatan ke utara," ujar Bripka Agus.

Dari hasil analisa kepolisian saat itu, kecelakaan terjadi akibat kelalaian pengendara motor yang mengemudikan kendaraan dalam kecepatan tinggi.

Jenazah dua korban tersebut sudah dimakamkan pada Sabtu (12/3/2022) sore.

Baca juga: Pengendara Moge Penabrak Anak Kembar Beri Rp 50 Juta ke Keluarga Korban dan Minta Tak Ada Tuntutan Hukum

4. Grup moge Bandung akan selesaikan secara kekeluargaan

Sementara itu, Pengurus Bidang Hukum Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Bandung Boyke Luthfiana Syahrir mengatakan, pihaknya sangat berduka atas apa yang dialami keluarga korban.

"Kami jujur sangat berduka mendalam, artinya musibah ini siapa yang mau? Kami memang harus bertanggung jawab dan tidak mencari siapa yang benar dan siapa yang salah," ujar Boyke, saat ditemui sejumlah wartawan di Mapolsek Kalipucang, Sabtu (12/3/2022) sore.

Ia mengaku, pihaknya sudah sepakat menyelesaikan permasalah tersebut secara kekeluargaan.

"Kita sepakat bermufakat, menyelesaikan permasalah ini secara musyawarah kekeluargaan dan pihak korban pun sudah menerima kejadian ini, berbesar hati. Artinya musibah ini tidak disengaja," katanya.

Boyke mengatakan, tahap awal dari penyelesaian kekeluargaan yakni mereka sudah memberikan uang santunan terhadap pihak korban untuk pemakaman dan sebagainya, tahlil, atau pengajian.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com