Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampak Kenaikan Harga Gas Nonsubsidi dan Ancaman Kelangkaan Gas Melon

Kompas.com - 08/03/2022, 09:05 WIB
Diva Lufiana Putri,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Harga liquefied petroleum gas (LPG) nonsubsidi mengalami kenaikan per 27 Februari 2022.

Diberitakan Kompas.com (27/2/2022), penyesuaian harga dilakukan mengikuti perkembangan industri minyak dan gas.

Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menjelaskan, harga Contract Price Aramco (CPA) tercatat mencapai 775 dollar AS/metrik ton.

“Naik sekitar 21 persen dari harga rata-rata CPA sepanjang tahun 2021,” jelasnya dalam keterangan resmi.

Baca juga: Ramai soal Tidak Boleh Gas Pol Saat Panaskan Mobil karena Bisa Merusak Mesin, Benarkah?

Meski naik, Irto sendiri telah memastikan bahwa LPG 3 kg yang disubsidi pemerintah tidak mengalami perubahan harga.

Harga LPG 3 kg masih tetap mengacu pada harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah setempat.

Namun,kenaikan harga LPG nonsubsidi menyebabkan sejumlah masyarakat berpindah ke LPG 3 kg.

Seperti dalam pemberitaan Kompas.com (4/3/2022), Bonifacius, seorang pemilik toko kelontong di kawasan Duren Sawit, Jakarta Timur mengaku banyak pelanggan yang beralih ke LPG 3 kg.

Hal serupa juga dialami Ehma, konsumen rumah tangga di daerah Cilegon yang mulai beralih ke LPG 3kg.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal DME Pengganti Gas Elpiji

Pandangan pengamat ekonomi

Petugas mendata tabung gas LPG berukuran 3 kg di agen gas Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/1/2020). Pemerintah ingin membatasi penyaluran dan penyesuaian harga elpiji 3 kg.KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Petugas mendata tabung gas LPG berukuran 3 kg di agen gas Pancoran Mas, Depok, Jawa Barat, Kamis (23/1/2020). Pemerintah ingin membatasi penyaluran dan penyesuaian harga elpiji 3 kg.

Mengamati kenaikan harga LPG nonsubsidi, ekonom sekaligus Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai, akan terjadi pergeseran dari pengguna LPG nonsubsidi ke LPG 3 kg.

Hal tersebut berkaitan dengan masih banyaknya kelas menengah yang pendapatannya belum pulih akibat pandemi, sementara selisih harga antara gas subsidi dan nonsubsidi semakin jauh.

“Banyak kelas menengah yang pendapatannya belum semua pulih akibat pandemi, sehingga mereka harus melakukan berbagai cara untuk mendapatkan LPG yang harganya lebih murah,” ujarnya kepada Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Baca juga: Soal Wacana Pencabutan Subsidi Gas Melon, Pertamina: Kita Hanya Menyediakan

Belum lagi, menurut Bhima, pengawasan LPG 3 kg atau gas melon yang relatif tidak ketat akan semakin mempermudah migrasi ini.

Bhima menambahkan, akibat ekonomi yang saat ini mulai dilonggarkan, permintaan terhadap gas melon juga kian meningkat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Pacitan Diguncang Gempa M 5,0 Selasa Pagi, Ini Wilayah yang Merasakannya

Tren
Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Analisis Gempa Pacitan M 5,0 Selasa Pagi, Disebabkan Deformasi Batuan di Lempeng Indo-Australia

Tren
Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Peneliti Ungkap Suara Makhluk Hidup Terbesar di Dunia yang Sudah Berumur 12.000 Tahun

Tren
Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa M 5,0 Guncang Pacitan, Tidak Berpotensi Tsunami

Tren
6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

6 Cara Intermittent Fasting, Metode Diet Isa Bajaj yang Berhasil Turun Berat Badan 12 Kg

Tren
Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Sidang SYL: Beli Kado dan Renovasi Rumah Pribadi dari Uang Kementan

Tren
Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Rincian Formasi CPNS Sekolah Kedinasan 2024, STAN Terbanyak

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Disiarkan di RCTI, Kick Off 20.00 WIB

Tren
Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com