Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Rezim Otoritarian adalah Kejahatan Kemanusiaan

Kompas.com - 04/03/2022, 17:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Menurut Wallander, kedua buku ini tidak berdebat. Meskipun Timothy Frye berfokus pada cengkeraman rezim pada masyarakat dan Kathryn E Stoner pada kemampuannya di luar negeri, mereka sampai pada kesimpulan umum: tindakan, tujuan, kekuatan, dan kelemahan Rusia berakar pada otokrasi personalistik yang telah terkonsolidasi sejak pemilihan Putin pada tahun 2000. Putinisme adalah sumber kebangkitan Rusia sekaligus biang kerentanan terbesarnya bagi demokrasi kawasan maupun dunia.

Sorotan kedua penulis itu sangat mengena. Pasalnya, Bank Dunia mencatat, dari tahun 2003 hingga 2008, ekonomi Rusia rata-rata tumbuh 7 persen per tahun. Namun, sebagian besar sumber daya ekonomi dimanfaatkan Putin untuk memuaskan para elite rakus, dan sisanya untuk publik.

Oleh karena itu, saat krisis ekonomi global 2008, sanksi internasional yang diberlakukan sejak pencaplokan Crimea tahun 2014, dikombinasikan dengan korupsi akut, dan perilaku bisnis predator, ekonomi Rusia segera berubah menjadi rapuh. Semenjak itu dinamika politik, ekonomi, dan sosial Rusia beroperasi di bawah bayang-bayang figur Putin yang dilabeli sebagai orang kuat yang lemah (strongman weak).

Memasuki tahun 2018, kondisi internal Rusia semakin memanas. Protes pecah di lebih dari 80 kota besar dan kecil.

Menurut Levada Center (2021), Rusia hampir terbagi rata mengenai apakah negara itu berada di jalur yang benar (dengan 49 persen setuju dan 41 persen tidak setuju) menjelang pemilihan legislatif 2021. Persentase tersebut merupakan perubahan substansial dari 2018, ketika angka-angka perbandingannya 60 dan 25 persen.

Melihat tren kepercayaan publik yang kian melemah Putin yang kalut berusaha mengeskpose kekuatan militer Rusia guna mencitrakan diri sebagai pemimpin yang kuat dan negara Rusia yang ‘besar’.

Sementara itu, ia juga mulai tampil sebagai sosok yang tak segan membungkam kebebasan berbicara, melarang kritik sebagai ancaman terhadap keamanan nasional. Bahkan, pada Agustus 2020 meracuni tokoh oposisi politik paling vokal di Rusia, Alexei Navalny.

Dalam hubungan dengan luar negeri Putin semakin aktif berkolaborasi dengan sesama rezim diktator dari negara lain seperti Belarus, Venezuela, China dan Myanmar.

Baca juga: Invasi Rusia Diyakini Tak Akan Terjadi jika Ukraina Masih Punya Senjata Nuklir

Putin juga mencoba meraih kembali pengaruhnya atas tetangganya, Ukraina. Untuk maksud itu, Putin menyebarkan informasi palsu dan menuduh bahwa Ukraina telah disusupi oleh para ekstremis, sejak presidennya yang pro-Rusia, Viktor Yanukovych, digulingkan pada 2014.

Informasi palsu dan tuduhan tersebut dijadikan alasan untuk merebut wilayah selatan Crimea dan memicu pemberontakan di timur, mendukung separatis yang telah memerangi pasukan Ukraina dalam perang yang merenggut 14.000 nyawa.

Rusia juga telah lama menolak langkah Ukraina menuju Uni Eropa dan aliansi militer defensif Barat, NATO. Dengan alasan seperti itu Putin kemudian tanpa rasa malu mengumumkan invasi militer di Ukraina, pada 24 Februari 2022.

Pelajaran berharga

Putin boleh jadi tak menyadari bahwa keputusan menginvasi Ukraina memperburuk citra negatif Rusia dan label dirinya sebagai strongman weak. Di mata dunia, aksi invasi tersebut menegaskan kembali posisi rezim Kremlin Rusia yang tak menghormati Ukraina sebagai negara merdeka, berdaulat dan berdemokrasi; sebagai negara yang sedang membangun peradaban di atas landasan kemanusiaan.

Sebagai bangsa merdeka, berdaulat dan berdemokrasi, kita mengutuk keras invansi Rusia ke Ukraina, dan mendesak Rusia supaya segera mengakhiri invasinya. Sebagai sesama umat manusia, kita semua berutang budi kepada bangsa Ukraina. Sebab mereka mengingatkan kita bahwa kemanusiaan, kemerdekaan, kedaulatan dan demokrasi itu penting untuk dibela.

Terakhir, mereka juga mengingatkan kita bahwa di era berita palsu dan fakta alternatif ini, kebenaran masih penting.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

BPK Temukan Penyimpangan Anggaran Perjalanan Dinas PNS Senilai Rp 39,26 Miliar, Ini Rinciannya

Tren
Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Beredar Jadwal Seleksi CPNS Dibuka 24 Juni-13 Juli 2024, Ini Kata BKN

Tren
Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Bawa Kerikil dalam Koper, Jemaah Haji Indonesia Diperiksa Petugas Bandara

Tren
Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi Online

Motif Polwan Bakar Suami di Mojokerto, Sakit Hati Uang Belanja Dipakai Judi Online

Tren
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Pemerintah Tetapkan Idul Adha 17 Juni 2024, Kapan Puasa Arafah?

Tren
Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Jebakan Siklus Narkoba yang Tak Berujung

Tren
Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 10-11 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

[POPULER TREN] Wilayah Berpotensi Hujan 9-10 Juni | 2 Keluarga Jokowi Duduki Jabatan Strategis di Pertamina

Tren
Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Ait Ben Haddou, Kota Benteng Lumpur

Tren
Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Kategori Warung Makan yang Boleh Pakai Elpiji 3 Kg Subsidi, Apa Saja?

Tren
Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Wabah Infeksi Salmonella Merebak di AS, FDA Tarik Produk Mentimun

Tren
Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Usai Kirim Balon Sampah, Korut Buka Lahan 40 Km dari Perbatasan Korsel

Tren
Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Kenapa Pintu Pesawat Berada di Sisi Kiri? Ini Sejarah dan Alasannya

Tren
Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Teringat Kasus Jessica Wongso, Otto Hasibuan Beri Bantuan Hukum Terpidana Kasus Pembunuhan Vina Cirebon

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com