Kemudian pedagang daging ayam, Moh, mengungkapkan bahwa harga daging ayam juga sempat mengalami kenaikan pada Januari 2022.
Ia mengatakan, harga daging ayam tahun lalu sempat menyentuh angka Rp 45.000 per ekor, sementara saat ini harga daging ayam sudah normal yakni Rp 25.000 hingga Rp 38.000 per ekor.
Berdasarkan info pangan Jakarta, kenaikan harga pangan tersebut merupakan perbandingan pada harga per 19 Februari 2022 dengan harga pangan pada 20 Februari 2022.
Baca juga: Harga Kedelai Impor Meroket, Pemerintah Dinilai Kurang Perhatian pada Kedelai Lokal
Seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (22/2/2022), pedagang daging sapi di Pasar Ciputat, Tangerang Selatan, Jejen mengatakan dirinya mengalami penurunan omzet akibat harga daging sapi yang naik.
"Sebelumnya Rp 120.000 per kilogram. Omzetnya menurun selama dua tahun terakhir, penjualannya berkurang sekarang cuma dapat sekitar Rp 30 juta sehari," ujar Jejen.
Sebelum pandemi, omzet daging sapi yang dijual Jejen selalu menembus Rp 50 juta dalam sehari. Namun, kini ia tidak pernah lagi mencapai omzet sebesar itu.
Dengan kenaikan harga daging sapi saat ini, Jejen memperkirakan harga daging sapi jelang Lebaran bisa melebihi Rp 150.000 per kilogram.
Ia berharap pemerintah dapat menstabilkan harga pangan, terutama di tengah pandemi di mana daya beli masyarakat menurun.
Berdasarkan pemberitaan Kompas.com, Kamis (24/2/2022), para pedagang daging sapi bakal melakukan aksi mogok berjualan mulai 28 Februari hingga 4 Maret 2022.
Ketua Jaringan Pemotongan dan Pedagang Daging Indonesia (JAPPDI) Asnawi mengatakan, aksi tersebut dilakukan lantaran tingginya harga daging sapi.
Sebab, harga sapi yang tinggi membuat para pedagang merugi.
Asnawi mengungkapkan, aksi mogok ini akan dilakukan serentak oleh para pedagang di wilayah Jabodetabek.
Baca juga: Daftar Harga BBM Nonsubsidi Mulai 12 Februari dan Alasan di Balik Kenaikannya...
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan) Nasrullah mengatakan, seharusnya harga daging sapi tidak naik, mengingat data ketersediaan daging sapi aman bahkan surplus.
"Melihat data stok daging yang ada, mestinya saat ini tidak ada kenaikan harga daging sapi," ujar Nasrullah kepada Kompas.com, Jumat (25/2/2022).
Nasrullah mengatakan, berdasarkan hasil pendataan dan verifikasi secara faktual data ketersediaan daging sapi/kerbau bulan Februari hingga Mei 2022 sebanyak 240.948,5 ton, sedangkan kebutuhan sebanyak 238.211,8 ton, sehingga masih ada surplus sebanyak 2.736,7 ton.
Komposisi ketersediaan daging tersebut terdiri dari produksi sapi/kerbau lokal sebanyak 564.360 ekor atau setara daging 101.596,0 ton, jenis sapi bakalan impor siap potong sebanyak 174.264 ekor atau setara daging 33.404,7 ton dan daging sapi/kerbau beku impor sebanyak 105.947,8 ton.
Dari laporan adanya kenaikan daging sapi ini, Nasrullah meminta Satgas Pangan untuk menelusuri kenaikan harga daging sapi tersebut.
"Kami mohon Satgas Pangan dapat menelusuri lebih jauh para pelaku yang bermain di dalamnya," ungkap Nasrullah.
(Sumber: Kompas.com/Reza Agustian, Nirmala Maulana Achmad, Annisa Ramadhani Siregar, Elsa Catriana | Editor: Nursita Sari, Kristian Erdianto, Erlangga Djumena)
Baca juga: Daftar Kenaikan Tarif Tol Dalam Kota Jakarta yang Akan Naik
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.