KOMPAS.com - Tidak hanya harga tahu dan tempe yang naik, harga daging sapi juga mengalami lonjakan sejak Senin (21/2/2022).
Diberitakan Kompas.com, Senin (21/2/2022), seorang pedagang daging sapi di Pasar Slipi, Hamid, mengatakan bahwa harga daging sapi sempat mencapai Rp 140.000 per kilogramnya.
Naiknya harga daging sapi ini membuat sejumlah penjual resah, karena jika harga kian naik atau mahal, maka berimbas pada tidak adanya pembeli.
Berikut 4 hal yang perlu diketahui soal kenaikan harga daging sapi pada pekan ini.
Baca juga: Akhir Pekan, Harga Cabai Rawit Merah dan Daging Sapi Kompak Naik
Saat dikonfirmasi, Hamid mengatakan, harga daging sapi terus naik-turun.
"Awalnya di angka Rp 140.000 per kilogram, turun di angka Rp 125.000, sekarang naik lagi ke angka Rp 140.000," ujar Hamid.
Kondisi harga pangan yang serba naik membuat para pedagang harus memutar otak agar bisa terus berdagang.
Ia juga menjelaskan, pedagang bisa mengirim daging ke rumah makan, namun hanya sebatas per porsi, karena ada harga per porsinya.
"Kalau kita kan kirim-kirim ke rumah makan biasanya per porsi ada hitungannya, sekarang juga bingung karena harga naik. Kita enggak mungkin jual di bawah harga," imbuhnya.
Dikutip dari Kompas.com, Selasa (22/2/2022), para pedagang di Pasar Induk Kramat Jati pun mengeluhkan hal serupa.
Bahkan ada pula sejumlah kenaikan bahan pangan seperti cabai rawit, bawang merah, dan juga daging ayam.
"Kemarin masih Rp 55.000 atau Rp 60.000 per kilogram, sekarang Rp 70.000 yang rawit," ujar pedagang cabai, Adha.
Sementara untuk cabai keriting merah mengalami kenaikan Rp 5.000 per kilogram, dari semula Rp 40.000 menjadi Rp 45.000 per kilogram.
Adha menyampaikan, kenaikan harga tersebut berasal dari pengepul.
"Sudah naik seminggu belakangan. Bawang merah juga naik, biasanya jual Rp 25.000-Rp 30.000 per kilogram, sekarang Rp 40.000," kata dia.