Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Pengobatan Long Covid Ditanggung Pemerintah? Ini Kata Kemenkes

Kompas.com - 25/02/2022, 11:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Tidak sedikit penyintas Covid-19 yang mengeluhkan sejumlah gejala pasca-Covid-19 atau sering dikenal dengan long covid.

Sebuah studi mengungkap, diperkirakan ada 10 hingga 30 persen pasien Covid-19 yang berisiko mengalami gejala long covid.

Gejala long covid ini dirasakan oleh penyintas Covid-19 di Indonesia. Umumnya, mereka merasakan gejala, seperti mudah lelah, sakit kepala, kesulitan tidur (insomnia), kesulitan berkonsentrasi, nyeri otot dan sendi, batuk hingga sesak napas.

Lantas, apakah pengobatan long covid ditanggung pemerintah?

Baca juga: Disfungsi Otak Akibat Long Covid? Ini Penjelasan Ahli

Tidak ditanggung pemerintah

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa pengobatan long covid bukan merupakan tanggungan pemerintah.

“(Biaya pengobatan long covid) tidak ditanggung pemerintah karena sudah bukan covid,” ujar dia, saat dihubungi oleh Kompas.com, Rabu (23/2/2022).

Hingga saat ini, pemerintah hanya menanggung biaya perawatan pasien Covid-19 dengan sumber biaya yang berasal dari Kemenkes.

Dilansir dari Kompas.com, (17/9/2021), biaya perawatan pasien Covid-19 akan dihentikan setelah masa isolasi atau masa perawatan berakhir.

"Bila saat itu ternyata masih diperlukan perawatan lanjutan karena kondisi komorbid, komplikasi, atau koinsiden, maka beralih ke sumber pembiayaan lain," ujar Nadia.

Sumber pembiayaan lain yang dimaksud adalah Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) baik berupa BPJS Kesehatan maupun asuransi lainnya yang dimiliki oleh pasien tersebut.

Baca juga: Kenali Gejala dan Dampak Long Covid pada Tubuh

Gejala long covid

Gejala long covid biasanya dirasakan oleh sejumlah penyintas Covid-19, dari anak-anak, dewasa, hingga lansia dalam jangka waktu 4 minggu berturut-turut atau lebih.

Tidak ada alasan pasti mengapa seseorang bisa terkena long covid.

Namun, sebuah studi menyimpulkan terdapat 4 faktor yang meningkatkan risiko terjadinya gejala long covid.

Empat faktor tersebut, di antaranya tingginya jumlah virus Corona yang menginfeksi pasien Covid-19, autoantibodi, reaktivitas virus, dan riwayat penyakit pasien Covid-19.

Dilansir dari New York Times, Sabtu (19/2/2022), dampak long covid bisa berpengaruh terhadap sistem organ penyintas Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com