Sedangkan untuk ekosistem alam, batuan andesit dapat menjadi batuan pelindung dari panas bumi, serta sebagai penyedia mineral alam yang dapat menyuburkan tanah.
"Manfaat bagi ekosistem alam, bisa sebagai batuan penudung dari sistem panas bumi, penyedia bahan mineral alam untuk kesuburan tanah," ungkap Iwan.
Baca juga: Menilik NYIA, Bandara Pertama yang Diklaim Tahan Gempa dan Tsunami
Tanah yang memiliki kandungan batu andesit biasanya subur, karena batuan andesit terdapat di daerah vulkanik dan sudah mengalami pelapukan.
"Daerah vulkanik (termasuk) andesit tanahnya biasanya subur," katanya lagi.
Kebermanfaatan dari batu andesit lebih spesifik tergantung dari komposisi mineral yang dominan pada batuan tersebut, dan proses geologi yang menyertainya.
"Misal kalau andesit terpengaruh oleh aktifitas hidrotermal, andesit dapat menyimpan mineral-mineral logam berharga," jelas Iwan.
Baca juga: 5 Fakta Underpass NYIA, Terpanjang di Indonesia hingga Telan Dana Rp 293 Miliar
Iwan menjelaskan, proses penambangan apa pun jika tidak memenuhi kaidah penambangan yang baik akan merusak lingkungan.
Penambang harus melakukan rekayasa pasca-menambang, agar lahan kembali seperti semula dan tidak mengganggu ekosistem setempat.
Serta, proses penambangan yang baik akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan.
"Kalau memenuhi kaidah good mining practice perubahan lahan dapat direkayasa untuk kembali seperti semua. Sehingga dapat memberi dampak ekonomi yang signifikan dan perubahan lahan yang tidak mengganggu ekosistem setempat," pungkasnya.
Baca juga: Ramai soal Harga Saham ANTM, Berikut Profil dari Aneka Tambang (Antam)...
Dikutip dari Kompas.com (9/2/2022), dari laman petisi menyebutkan, penambangan batuan andesit di Desa Wadas sudah mencapai 145 hektar.
Sebagian warga menolak rencana penambangan tersebut, karena dikhawatirkan akan merusak 28 titik sumber mata air warga desa.
Rusaknya sumber mata air akan berakibat pada kerusakan lahan pertanian yang merupakan mata pencaharian penduduk desa.
Penambangan ini dikhawatirkan juga akan membuat Desa Wadas rawan akan longsor.
Baca juga: Puluhan Ribu Bendungan Besar Dunia Mulai Menua, Apa Dampaknya?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.