Dalam penelitian lain disebutkan bahwa ekstrak seledri bisa meringankan gejala demensia dan alzheimer.
5. Menstabilkan gula darah
Seledri memiliki kadar Glycaemic Index (GI) dan kandungan serat tinggi, keduanya ini bisa efektif menurunkan kadar glukosa dalam darah.
Baca juga: 5 Manfaat Buah Manggis untuk Kesehatan
Seledri adalah jenis sayuran yang bisa menyehatkan tubuh. Meski pada beberapa orang, seledri bisa menimbulkan reaksi alergi berupa hidung berair, bersin-bersin dan gatal pada mulut dan lidah.
Seledri juga tinggi oksalat, jadi tak begitu baik dikonsumsi oleh penderita batu ginjal atau gangguan ginjal lainnya.
Agar bisa mendapatkan nutrisi dalam seledri dengan maksimal, pilih seledri yang masih segar. Dikutip dari Healthline, seledri segar memiliki tangkai atau batang yang masih lurus dan tegak, tidak melengkung.
Daun seledri segar juga berwarna hijau muda hingga hijau tua, tidak kekuningan atau malah kecoklatan.
Jika ingin mengonsumsi seledri, iris atau cacah seledri beberapa saat ketika akan diolah saja. Irisan seledri yang disimpan terlalu lama biasanya akan berkurang nutrisinya.
Untuk mendapatkan ekstrak seledri, kukus seledri hingga layu. Dengan cara ini, seledri aman dikonsumsi tanpa merusak kandungan nutrisi di dalamnya.
Seledri segar yang dibeli dari penjaja sayur sebaiknya dikonsumsi dalam rentang lima hingga tujuh harian. Lebih dari itu, seledri akan sangat layu dan berkurang nutrisinya.
Baca juga: Manfaat Kayu Manis, Mengusir Semut dan Memberantas Jamur Tanaman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.