Melansir TribunSolo, (4/2/2022), tak cuma di Salatiga, sejumlah warganet juga meyakini jika tukang bakso yang berpura-pura jatuh juga beraksi di Yogyakarta.
Hal tersebut disampaikan seorang warganet di Facebook, dikutip TribunSolo, Jumat (4/2/2022).
Tampak dalam unggahannya, pengguna akun Raden Kangmas Jatmiko mengunggah foto pedagang bakso.
Warganet itu menyebutkan jika pedagang bakso pura-pura jatuh di dalam foto pernah beraksi di Jalan Kamboja, Perumnas Condongcatur, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istime Yogyakarta.
Warganet lalu menduga jika sosok pedagang bakso tersebut adalah satu orang yang sama denga kejadian di Salatiga.
"Orang sama beda tempat. Ini di Perumnas Condongcatur, Jalan Kamboja, Jogja," tulis akun tersebut.
Baca juga: Akting Pedagang Bakso, Pura-pura Jatuh demi Dapat Uang Warga, Aksi Terbongkar dari CCTV
Terkait kejadian viral tersebut, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menjelaskan, kejadian mencari perhatian seperti kejadian pedagang bakso tersebut memang ada di Indonesia.
Menurutnya, hal ini dikarenan masyarakat Indonesia akan memberikan perhatian, pembelaan, dan empatinya kepada orang-orang yang mengalami penderitaan.
"Misal, kalau di partai politik orang berusaha menampakkan dirinya mengalami kriminalisasi, mengalami penganiayaan untuk mendapatkan simpati. Itu juga ada," ungkap Drajat kepada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).
Secara teoritik menurut Drajat, dalam teori dramaturgi orang tersebut melakukan manajemen kesan terhadap dirinya.
Manajemen kesan itu dibuat sedemikian rupa sehingga tampak bahwa dia itu menjadi korban dan menjadi penderita.
"Dengan cara itu kemudian dia bisa mengundang rasa empati dan simpati dari orang lain," kata Drajat.
Kejadian dramaturgi seperti itu di masyarakat menurut Drajat banyak ditemukan. Misalnya, ketika ada orang yang berpenampilan sebagai orang tidak mampu, hal ini digunakan untuk mendapatkan bantuan pemerintah.
Menurut Drajat, ada sebagian orang yang menggunakan rasa empati orang lain untuk mendapat bantuan atau pemberian. Sementara, jika meminta-minta di pinggir jalan akan memiliki kesan jelek terhadap keluarganya.
Selain itu, munculnya fenomena seperti pedagang bakso yang berharap belas kasihan warga adalah pertemuan antara kultur masyarakat yang memiliki nilai empati dan belas kasihan dengan strategi dramaturgi untuk manajemen kesan.