Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Pedagang Bakso Pura-pura Jatuh, Harap Belas Kasihan lalu Minta Uang, Ini Kata Sosiolog

Kompas.com - 05/02/2022, 10:15 WIB
Taufieq Renaldi Arfiansyah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Kejadian serupa juga terjadi di Yogyakarta

Melansir TribunSolo, (4/2/2022), tak cuma di Salatiga, sejumlah warganet juga meyakini jika tukang bakso yang berpura-pura jatuh juga beraksi di Yogyakarta.

Hal tersebut disampaikan seorang warganet di Facebook, dikutip TribunSolo, Jumat (4/2/2022).

Tampak dalam unggahannya, pengguna akun Raden Kangmas Jatmiko mengunggah foto pedagang bakso.

Warganet itu menyebutkan jika pedagang bakso pura-pura jatuh di dalam foto pernah beraksi di Jalan Kamboja, Perumnas Condongcatur, Kalurahan Condongcatur, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istime Yogyakarta.

Warganet lalu menduga jika sosok pedagang bakso tersebut adalah satu orang yang sama denga kejadian di Salatiga.

"Orang sama beda tempat. Ini di Perumnas Condongcatur, Jalan Kamboja, Jogja," tulis akun tersebut.

Baca juga: Akting Pedagang Bakso, Pura-pura Jatuh demi Dapat Uang Warga, Aksi Terbongkar dari CCTV

Penjelasan sosiolog 

Terkait kejadian viral tersebut, sosiolog dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Drajat Tri Kartono menjelaskan, kejadian mencari perhatian seperti kejadian pedagang bakso tersebut memang ada di Indonesia.

Menurutnya, hal ini dikarenan masyarakat Indonesia akan memberikan perhatian, pembelaan, dan empatinya kepada orang-orang yang mengalami penderitaan.

"Misal, kalau di partai politik orang berusaha menampakkan dirinya mengalami kriminalisasi, mengalami penganiayaan untuk mendapatkan simpati. Itu juga ada," ungkap Drajat kepada Kompas.com, Jumat (4/2/2022).

Secara teoritik menurut Drajat, dalam teori dramaturgi orang tersebut melakukan manajemen kesan terhadap dirinya.

Manajemen kesan itu dibuat sedemikian rupa sehingga tampak bahwa dia itu menjadi korban dan menjadi penderita.

"Dengan cara itu kemudian dia bisa mengundang rasa empati dan simpati dari orang lain," kata Drajat.

Berharap empati warga

Kejadian dramaturgi seperti itu di masyarakat menurut Drajat banyak ditemukan. Misalnya, ketika ada orang yang berpenampilan sebagai orang tidak mampu, hal ini digunakan untuk mendapatkan bantuan pemerintah.

Menurut Drajat, ada sebagian orang yang menggunakan rasa empati orang lain untuk mendapat bantuan atau pemberian. Sementara, jika meminta-minta di pinggir jalan akan memiliki kesan jelek terhadap keluarganya.

Selain itu, munculnya fenomena seperti pedagang bakso yang berharap belas kasihan warga adalah pertemuan antara kultur masyarakat yang memiliki nilai empati dan belas kasihan dengan strategi dramaturgi untuk manajemen kesan. 

Baca juga: Kejadian Viral Tukang Bakso Akting Jatuh, Polisi: Pelaku Memanfaatkan Budaya Menolong Warga Indonesia

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com