KOMPAS.com - Unggahan informasi kerumunan di kawasan Balai Kota dan Pasar Gede Surakarta akibat adanya lampion, baru-baru ini ramai di media sosial.
Sejumlah warganet pun menyayangkan adanya kerumunan tersebut.
Sebab, kerumunan terjadi di tengah pandemi corona yang masih berlangsung.
Baca juga: Link Download Twibbon Imlek 2022, Ucapan, dan Alasan Mengapa Disebut Tahun Macan Air
Berikut beberapa di antaranya:
"Ngeliat story orang yang lagi di pasar gede nonton lampion engap sendiri.
Kerumunan bgt woy ituu," tulis akun Liaargina, Senin (31/1/2022).
"Harus di batasi dlu mas
nanti covid naek lagi loooo.. Pada flu banyak batuk2 jga Folded handsFolded hands bukan ga boleh imlek kan tapi timbul klaster baru. Sekolah ditutup, ini pesta lampion boleh, asal jln ditutup kan ga terjadi.. Adanya arahan pemkot jga," tulis maskece86.
Baca juga: Indonesia Bersiap Hadapi 150.000 Kasus Covid-19, Menkes: Tidak Perlu Kaget
Harus di batasi dlu mas @gibran_tweet nanti covid naek lagi loooo.. Pada flu banyak batuk2 jga ???????? bukan ga boleh imlek kan tapi timbul klaster baru. Sekolah ditutup, ini pesta lampion boleh, asal jln ditutup kan ga terjadi.. Adanya arahan pemkot jga. https://t.co/5XaekEpRoV
— @Maskece86 (@maskece86) February 1, 2022
Lantas, bagaimana tanggapan Ketua Panitia Imlek 2022?