Berdasarkan pemberitaan Sky News, Minggu (30/1/2022), Inggris mengkonfirmasi 62.399 kasus harian Covid-19 dan penambahan 85 kematian.
Ini jumlah kasus terendah yang dilaporkan sejak 14 Desember 2021.
Sebelumnya, Inggris mencatat ada 72.727 infeksi dan 296 kematian pada Sabtu (29/1/2022), dan 78.317 kasus Covid-19 dan 75 kematian dalam pekan lalu.
Upaya yang dilakukan Inggris dalam mengurangi angka infeksi, yakni meningkatkan suntikan ketiga.
Angka vaksinasi terbaru menunjukkan 52.295 orang sudah mendepatkan vaksinasi ketiga atau vaksin booster, dengan penambahan angka ini total orang yang telah divaksin booster mencapai 37.263.317.
Sementara, orang Inggris yang sudah mendapatkan vaksinasi kedua sebanyak 48.385.074, dan yang telah mendapatkan vaksinasi pertama sebanyak 52.331.601.
Penambahan angka penerima vaksin pertama didukung dari anak-anak rentan berusia 5-11 tahun yang memenuhi syarat vaksinasi.
Tindakan ini dinilai penting lantaran sekitar 500.000 anak-anak yang paling berisiko terkena virus corona atau tinggal dengan orang yang rentan terinfeksi.
Baca juga: Muncul Subvarian Omicron BA.2, Apa Itu dan Seberapa Berbahaya?
Mengutip Daily Sabah, Minggu (30/1/2022), Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mendesak masyarakat untuk tidak berkecil hati ketika kasus virus corona setiap hari meningkat di negara itu.
Menurut data pemerintah, jumlah kasus harian di Turki sebanyak 94.783 kasus, di mana angka itu menjadi angka tertinggi sejak virus masuk ke negara itu.
Menteri mencatat bahwa Turki sangat siap sebelum dunia mendeklarasikan pandemi global dan membentuk dewan penasihat ilmiahnya serta menetapkan pedomannya untuk memerangi wabah tersebut.
“Kami bertindak cepat dan menerapkan langkah-langkah. Ketika program vaksinasi kami dimulai, kami memberikan inokulasi cepat kepada warga kami dan memvaksinasi sebagian besar warga kami dalam waktu singkat," ujar Koca.
Menteri menyoroti bahwa situasi Covid-19 saat ini menyerupai penyebaran flu musim dingin.
"Jika kami merilis jumlah orang yang hilang karena influenza setiap hari, Anda akan melihatnya tidak berbeda dengan Covid-19," katanya.
(Sumber: Kompas.com/Achmad Nasrudin Yahya | Editor: Krisiandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.