Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Jelaskan Begini Kondisi Pasien yang Terinfeksi Varian Omicron

Kompas.com - 17/01/2022, 20:00 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Laporan kasus Covid-19 varian Omicron terus bertambah dalam beberapa hari terakhir dan mencapai 784 orang hingga Sabtu (15/1/2022).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kondisi pasien yang terinfeksi varian Omicron.

"Sampai sekarang sudah ada lebih dari 500 orang yang dirawat di rumah sakit dan yang pulang sudah 300-an," kata Menkes dalam konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (16/1/2022).

Dari ratusan pasien tersebut, tiga pasien dilaporkan membutuhkan bantuan oksigen dengan kategori ringan.

"Dari tiga orang itu, dua di antaranya sudah sembuh dan pulang," jelas Budi. 

Baca juga: Thailand Laporkan Kematian Pertama akibat Covid-19 Varian Omicron

Transmisi lokasi

Budi juga mengatakan, lebih dari 99 persen kasus varian Omicron di Indonesia merupakan transmisi lokal dan terjadi di DKI Jakatta.

Karena itu Budi mempersiapkan DKI Jakarta secara khusus sebagai medan perang pertama menghadapi varian Omicron.

Pihaknya menjelaskan, Indonesia harus bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 secara cepat dan tinggi akibat varian Omicron ini.

Menurut dia, berkaca dari negara-negara lain, puncak kasus kemungkinan akan terjadi antara 35-65 hari mendatang.

"Indonesia pertama kali mengidentifikasi Omicron adalah pertengahan Desember 2021, kita mulai naiknya di awal Januari," ujarnya.

Rentang waktu antara 35-65 hari menurutnya bisa terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi. 

Baca juga: Kasus Harian Covid-19 Tembus 1.000, Apakah Omicron Sudah Menyebar di Indonesia?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Konsumsi Vitamin C Berlebihan Bisa Sebabkan Batu Ginjal, Ketahui Batas Amannya

Tren
Melestarikan Zimbabwe Raya

Melestarikan Zimbabwe Raya

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang pada 5-6 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

[POPULER TREN] Kronologi dan Motif Suami Mutilasi Istri di Ciamis | Peluang Indonesia vs Guinea

Tren
5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com