Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menjelaskan kondisi pasien yang terinfeksi varian Omicron.
"Sampai sekarang sudah ada lebih dari 500 orang yang dirawat di rumah sakit dan yang pulang sudah 300-an," kata Menkes dalam konferensi pers virtual melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Minggu (16/1/2022).
Dari ratusan pasien tersebut, tiga pasien dilaporkan membutuhkan bantuan oksigen dengan kategori ringan.
"Dari tiga orang itu, dua di antaranya sudah sembuh dan pulang," jelas Budi.
Transmisi lokasi
Budi juga mengatakan, lebih dari 99 persen kasus varian Omicron di Indonesia merupakan transmisi lokal dan terjadi di DKI Jakatta.
Karena itu Budi mempersiapkan DKI Jakarta secara khusus sebagai medan perang pertama menghadapi varian Omicron.
Pihaknya menjelaskan, Indonesia harus bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 secara cepat dan tinggi akibat varian Omicron ini.
Menurut dia, berkaca dari negara-negara lain, puncak kasus kemungkinan akan terjadi antara 35-65 hari mendatang.
"Indonesia pertama kali mengidentifikasi Omicron adalah pertengahan Desember 2021, kita mulai naiknya di awal Januari," ujarnya.
Rentang waktu antara 35-65 hari menurutnya bisa terjadi kenaikan cukup cepat dan tinggi.
Negara dengan kasus Omicron di dunia
Budi menuturkan, negara-negara yang sudah mengalami puncak Omicron melaporkan tingkat hospitalisasinya 30-40 persen dari varian Delta.
Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat agar tidak panik ketika sewaktu-waktu ada kenaikan jumlah kasus secara cepat dan banyak.
"Kalau ada kenaikan jumlah kasus yang cepat dan banyak, tidak usah panik, kita terus waspada, kita monitor tetap," tuturnya.
Sebagai antisipasi, pemerintah juga telah menyiapkan 400.000 tablet obat Paxlovid yang sudah datang. Obat itu juga rencananya akan diproduksi di Indonesia pada April 2022.
Budi berharap, obat Paxlovid lainnya akan datang pada Februari 2022, sehingga sudah siap ketika Indonesia mengalami lonjakan kasus.
"Arahan Pak Presiden, obat-obatan tidak hanya tersedia di puskesmas atau RS pemerintah, tapi juga apotek-apotek," jelasnya.
https://www.kompas.com/tren/read/2022/01/17/200000865/menkes-jelaskan-begini-kondisi-pasien-yang-terinfeksi-varian-omicron