Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenali Beda Gumoh dan Muntah pada Bayi, Pahami agar Tak Keliru

Kompas.com - 15/01/2022, 18:45 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gumoh adalah kondisi keluarnya sebagian susu saat atau setelah bayi menyusu.

Gumoh atau spitting up atau gastroesophageal reflux sering ditemui pada bayi sampai usia 1 tahun dan merupakan hal yang normal terjadi.

Volume susu yang mengalir keluar dari mulut bervariasi, umumnya 1 – 2 sendok makan.

Bayi yang mengalami gumoh masih dalam kategori normal apabila:

  • Bayi terlihat aktif,
  • Bayi masih dalam kondisi nyaman,
  • Mengalami peningkatan berat badan yang baik,
  • Bayi tidak mengalami gangguan pernapasan.

Sebagian besar episode gumoh pada bayi sehat berlangsung kurang dari 3 menit, terjadi setelah makan, dan tidak bergejala atau berkaitan dengan gejala ringan.

Baca juga: Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Muntah pada bayi

Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berbeda dengan gumoh, muntah pada bayi tampak mengalami usaha untuk mengeluarkan susu.

Bayi yang muntah tampak mengedan, tidak nyaman atau rewel. Sebagian besar muntah bayi merupakan hal yang abnormal.

Muntah pada bayi dapat merupakan beberapa gejala tanda penyakit di antaranya:

  • Refluks (gastroesphageal reflux disease),
  • Sumbatan usus,
  • Infeksi telinga,
  • Infeksi usus,
  • Infeksi paru,
  • Radang otak,
  • Alergi protein.

Jika refluks isi lambung menyebabkan gejala dan/atau komplikasi, maka disebut sebagai gastroesophageal reflux (GERD).

Pada GERD, gumoh atau muntah berkaitan dengan penurunan berat badan, rewel, menangis terus–menerus, penolakan makan, atau gangguan napas kronik. Apabila terjadi kondisi tersebut, perlu memerlukan pemeriksaan khusus dan pengobatan oleh dokter.

Baca juga: Kenapa Bayi Sering Gumoh dan Bagaimana Mengatasinya?

Proses terjadinya gumoh atau muntah

Melansir WebMD (21/8/2020), gumoh adalah ketika isi perut kembali naik ke kerongkongan dengan mudah, tanpa adanya dorongan, melalui mulut.

Sementara muntah, sama, keluarnya isi perut melalui mulut, namun dalam hal ini disertai dengan adanya dorongan dan kontraksi otot.

Kondisi kesehatan

Perbedaan selanjutnya adalah pada kondisi kesehatan yang ada di baliknya.

Gumoh merupakan reaksi tubuh yang ditunjukkan ketika seseorang, biasanya bayi, kekenyangan atau terlalu banyak mengonsumsi susu.

Ini tidak menandakan bahaya apa pun.

Sementara muntah, terjadi sebagai tanda seseorang tengah ada dalam kondisi yang tidak sehat, atau sakit, baik sakit ringan maupun yang lebih serius.

Misalnya infeksi virus di perut, reaksi tubuh pada makanan yang tidak sesuai, atau masalah pencernaan.

Baca juga: Ini Penyebab Bayi Sering Gumoh

Jumlah cairan yang keluar

Disebutkan dalam Todays Parent, jumlah cairan yang dikeluarkan dari gumoh tidak lah signifikan, kira-kira hanya satu atau dua sendok makan saja.

Sementara muntah, cairan yang keluar daro mulut relatif jauh lebih banyak.

Hal lain, cairan gumoh keluar dengan lembut, atau hanya mengalir di sekitar area mulut.

Berbeda dengan gumoh, yang bisa terlempar lebih jauh. Ini karena gumoh terjadi disertai dengan adanya dorongan atau kontraksi otot sebagaimana disebutkan sebelumnya.

 

Waktu terjadi

Gumoh hanya terjadi pada usia bayi, dan semakin ia bertambah usia, frekuensi gumoh akan berkurang bahkan lama kelamaan tidak akan terjadi lagi.

Itu karena bayi sudah bisa duduk, berdiri, dan posisi-posisi tegak lainnya, sehingga makanan dan minuman yang masuk ke dalam perutnya akan tetap ada di dalam perut, sekali pun ia kekenyangan.

Itu juga dikarenakan otot yang ada di bagian atas perut sudah matang. Sementara muntah masih bisa terus terjadi sampai usia dewasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com