Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kenapa Bayi Sering Gumoh? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kompas.com - 15/01/2022, 13:00 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kenapa bayi sering gumoh? Orangtua mungkin juga penasaran, sebab hal ini menjadi salah satu pertanyaan yang sering diajukan oleh orangtua yang baru memiliki bayi.

Kondisi kenapa bayi sering gumoh juga kerap membuat orang tua khawatir.

Karena itu agar tidak khawatir berlebihan, orangtua perlu mengetahui penyebab bayi sering gumoh, cara mengatasinya, dan kapan kondisi gumoh pada bayi harus dikonsultasikan ke dokter.

Baca juga: Seri Baru Jadi Ortu: Muntah dan Gumoh, Apa Bedanya?

Penyebab bayi sering gumoh

Melansir Mayo Clinic, gumoh adalah hal yang umum terjadi pada seorang bayi yang memiliki kondisi sehat.

Pada tiga bulan awal kehidupannya, saat sistem pencernaan bayi belum berkembang sempurna, sekitar 50 persen bayi biasa mengalami gumoh.

Gumoh adalah kondisi di mana isi perutnya kembali naik ke kerongkongan. Kondisi ini dikenal sebagai refluks gastroesofagus, refluks bayi atau refluks asam bayi.

Biasanya terjadi ketika perut terisi penuh dengan air susu.

Selain itu, berdasarkan Very Well Family, gumoh pada bayi juga bisa disebabkan adanya alergi pada makanan yang ibunya konsumsi, bisa juga dikarenakan ia terlalu banyak menelan udara saat menyusu.

Cara mengatasi bayi sering gumoh

Ada sejumlah cara agar bayi tidak sering gumoh, terutama ketika sedang menyusu atau setelahnya. 

  • Menjaga posisi tubuh bayi dalam posisi tegak ketika menyusu. Hal ini agar memudahkan air susu masuk ke dalam perutnya. Biarkan posisi bayi dalam posisi tsegak sekitar 30 menit.
  • Saat bayi dalam kondisi kenyang, hindari untuk melakukan aktivitas permainan yang aktif atau mengayunnya.
  • Hindari memberikan susu yang berlebihan, sebab hal itu hanya akan membuatnya kekenyangan dan perutnya penuh. Sebagai solusinya, berikan minum susu dalam jumlah yang lebih sedikit namun lebih sering.
  • Jangan lupa untuk membuat bayi bersendawa setelah ia minum susu atau menyusu. Hal ini untuk mencegah terjadinya penumpukan udara di perutnya.
  • Jangan biarkan bayi tidur dalam kondisi tengkurap. Selain mencegah gumoh, bayi yang tudur dalam posisi telentang juga dapat mencegah risiko kematian mendadak atau SIDS.

Baca juga: Cukur Rambut Bayi Bikin Tumbuhnya Lebih Lebat, Mitos atau Fakta?

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com