Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Efek Kebiri Kimia, dari Hasrat Seksual Berkurang hingga Ketidaksuburan

Kompas.com - 12/01/2022, 19:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.comHerry Wirawan pelaku pemerkosaan 13 santriwati di Bandung, dituntut hukuman mati dan kebiri kimia oleh Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Selasa (12/1/2022).

Hukuman kebiri kimia telah diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 70 Tahun 2020. 

Dalam aturan tersebut dijelaskan Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, Pemasangan Alat Pendeteksi Elektronik, Rehabilitas, dan Pengumuman Identitas Pelaku Kekerasan Seksual Terhadap Anak.

Aturan tersebut ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 7 Desember 2020.

Hukuman kebiri kimia adalah pemberian zat kimia melalui penyuntikan atau metode lain.

Baca juga: Kebiri Kimia adalah Hukuman untuk Pelaku Kekerasan Seksual

Pelaksanaan hukuman kebiri kimia

Proses kebiri kimia adalah memasukkan obat untuk mengurangi hormon testosteron dan estradiol pada tubuh pria.

Dengan berkurangnya testosteron, maka fungsi seksual seseorang akan menurun atau hilang.

Meski begitu, tindakan kebiri kimia tetap menimbulkan efek samping bagi orang yang menjalaninya.

Dilansir dari Healthline, (12/1/2021), berikut rincian efek samping dan potensi risiko yang terjadi dari kebiri kimia.

Herry Wirawan pemerkosa 13 santriwati dituntut hukuman mati.Dok. Kejati Jabar Herry Wirawan pemerkosa 13 santriwati dituntut hukuman mati.

Efek samping kebiri kimia

Efek samping dari kebiri kimia dapat meliputi:

  • Hasrat seksual berkurang atau tidak ada
  • Disfungsi ereksi (DE)
  • Pengecilan buah zakar dan penis
  • Kelelahan
  • Nyeri payudara dan pertumbuhan jaringan payudara (ginekomastia)

Dalam jangka panjang, kebiri kimia juga dapat menyebabkan:

  • Osteoporosis
  • Glukosa terganggu
  • Depresi
  • Ketidaksuburan
  • Anemia
  • Kehilangan massa otot
  • Penambahan berat badan

Baca juga: Soal Kebiri Kimia, Ini Catatan ICJR

 

Potensi risiko lainnya

Hukuman Kebiri KimiaKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Hukuman Kebiri Kimia

Ada juga kekhawatiran bahwa pria yang menjalani kebiri kimia mungkin memiliki peningkatan risiko:

  • Diabetes
  • Tekanan darah tinggi
  • Stroke
  • Serangan jantung
  • Masalah dengan pemikiran, konsentrasi, dan memori

Menurut American Cancer SocietyTrusted Source, tidak semua penelitian mencapai kesimpulan yang sama tentang risiko ini.

Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami sepenuhnya hubungan antara kebiri kimia dan kondisi ini.

Baca juga: Selain Indonesia, 7 Negara Ini Juga Terapkan Hukuman Kebiri Kimia

Berapa lama kebiri kimia berlangsung?

Kebiri kimia berlangsung selama seseorang terus mengonsumsi obat-obatan. Setelah ia berhenti meminumnya, produksi hormon kembali normal.

Efeknya umumnya reversibel. Tetapi jika Anda sudah minum obat untuk waktu yang lama, beberapa efek samping mungkin berlanjut.

Hasil dari kebiri kimia memiliki efek yang sama dengan operasi pengangkatan testis, namun tidak permanen.

Sebenarnya, kebiri kimia digunakan untuk mengobati kondisi yang bergantung pada hormon, seperti kanker prostat.

Baca juga: Kebiri Kimia, Antara Ancaman Pedofilia dan Problem Etik Medis

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Hukuman Kebiri Kimia

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com