KOMPAS.com – Pandemi virus corona belum berakhir dan sejumlah negara masih terus berupaya mengatasi adanya peningkatan kasus virus corona penyebab Covid-19.
Melansir data dari Worldometers, Rabu (12/1/2022) pagi, jumlah virus corona di seluruh dunia sebanyak 313.638.451.
Adapun mereka yang meninggal dunia tercatat sebanyak 5.520.187 orang.
Sementara jumlah mereka yang sembuh tercatat ada 261.575.434.
Baca juga: Omicron Masuk Indonesia, Vaksin Masih Ampuh?
Baca juga: Penjelasan Epidemiolog soal Prediksi Gelombang Ketiga Covid-19 di Indonesia pada Februari-Maret 2022
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett pada Selasa (11/1/2022) mengatakan tidak akan melakukan lockdown meski tsunami Covid-19 akibat Omicron terjadi.
“Itu (lockdown) tidak berhasil dalam menghadapi Omicron,” kata Bennett dikutip dari CNN.
Pada Senin (10/1/2022), Israel mencatat lebih dari 38.500 kasus positif harian. Jumlah ini adalah rekor tertinggi dari sejak awal pandemi
Baca juga: Apa Itu Varian Omicron dan Apa Saja Gejalanya?
Para ahli menilai jumlah tersebut sebenarnya lebih banyak.
Bennett menyebut, pemerintah berusaha menjaga ekonomi tetap terbuka sembari melindungi yang rentan dan anak-anak dari Covid-19.
Adapun orang-orang yang dikarantina akan mendapat kompensasi dan mereka yang berada di panti jompo akan diberikan dosis keempat vaksin.
Baca juga: Diklaim Pertama di Dunia, Orang Ini Divaksin Dosis Keempat
Penasihat Medis Gedung Putih Dr Anthony Fauci pada Selasa (11//1/2022) mengatakan adanya penyebaran varian Omicron.
Menurutnya akan lebih banyak orang yang akan menemukan dirinya terinfeksi.
“Saya pikir dalam banyak hal, Omicron dengan tingkat efisiensi transmisibilitas yang luar biasa dan belum pernah terjadi sebelumnya, pada akhirnya akan menemukan hampir semua orang,” kata Fauci.
Ia berharap saat kasus Omicron naik turun, perlindungan yang terbentuk di masyarakat sudah mencukupi.