Selain itu ia berharap. obat cukup tersedia sehingga nantinya penanganan pandemi dapat berlangsung dengan baik.
Baca juga: Profil 3 Obat yang Diklaim Mampu Obati Covid-19, Apa Saja?
Perancis mencatat kasus infeksi harian virus crorona tertinggi akibat adanya varian Omicron.
Dikutip dari Aljazeera, Otoritas Kesehatan setempat mencatat ada 368.149 infeksi harian yang dicatat.
Rekor ini melampaui rekor sebelumnya yang tercatat ada 332.252 kasus.
Adapun tingkat kejadian bergerak nasional mencapai 2.790 per 100.000 orang selama tujuh hari terakhir.
Perancis saat ini memperketat pembatasan dengan membatasi mereka yang tidak divaksinasi untuk melakukan aktivitas di tempat umum.
Baca juga: Apakah Kasus Pertama Omicron di Indonesia Merupakan Transmisi Lokal?
Provinsi Quebec di Kanada saat ini tengah membuat rencana menetapkan pajak sebagai kontribusi kesehatan bagi mereka yang menolak vaksinasi karena alasan non-medis.
“Vaksin adalah kunci melawan virus. Inilah mengapa kami mencari kontribusi kesehatan untuk orang dewasa yang menolak divaksin karena alasan non-medis,” kata Perdana Menteri Francois Legault.
Ia menyebut 10 persen populasi provinsi yang tidak divaksin berjumlah sekitar setengah dari yang ada di unit perawatan intensif.
Baca juga: Program Vaksinasi Dosis Ketiga Dimulai 12 Januari, Vaksin Booster Wajib atau Tidak?
Turki mencatatkan 74.266 kasus harian virus corona.
Angka ini adalah jumlah tertinggi selama pandemi berlangsung.
Hal ini kemudian mendorong Kementerian Kesehatan untuk memperingatkan mengenai bahaya dari varian Omicron.
“Ketika kasus karena varian Omicron menjadi dominan, Omicron menjadi sumber bahaya bagi mereka yang ada dalam kelompok risiko,” ujar Menteri Kesehatan Turki Fahrettin Koca.
Ia mengatakan ini berpotensi menyebabkan kematian pada kelompok berisiko dan pada orang tua yang sakit kronis.
Baca juga: Vaksin Saja Tidak Cukup untuk Hadapi Omicron, Ini Kata WHO