Soal vaksin, kita perlu juga mengapresiasi kegigihan sejumlah pihak yang memungkinkan kita mempunyai stok vaksin, memungkinkan vaksin terdistribusi ke seluruh negeri, dan memungkinkan vaksinasi terlaksana.
Sebagai negara yang kerap dicibir di awal-awal pandemi, juga kemungkinan pemberian vaksin kepada warganya, kita patut berbangga dengan capaian vaksin saat ini.
Menurut Our World in Data, sudah 287 juta vaksin disuntikkan di Indonesia. Sebanyak 117 juta warga atau setara dengan 42,7 persen penduduk sudah mendapatkan vaksin suntikan kedua alias lengkap.
Kerja luar biasa selama setahun untuk sejumlah kerumitan yang diperkirakan banyak peneliti asing akan terlaksana dalam sepuluh tahun.
Tidak itu saja, Indonesia kini bersiap untuk booster atau vaksin ketiga guna menambah proteksi sesuai rekomendari organsiasi kesehatan dunia atau WHO.
Meskipun tidak wajib sifatnya untuk non-lansia, booster siap disuntikkan pada 12 Januari 2022.
Baca juga: Vaksinasi Booster dan 5 Merek Vaksin yang Kantongi Izin BPOM
Lima jenis vaksin dinyatakan bisa digunakan untuk booster yaitu Coronavac PT Bio Farma, Pfizer, AstraZeneca, Moderna, dan Zifivax.
Coronavac, Pfizer, dan AstraZeneca bersifat homologous, Moderna bersifat homologous dan heterologous, dan Zifivak bersifat heterologous.
Sederhananya, vaksin booster Coronavac, Pfizer, dan AztraZeneca diberikan untuk penerima vaksin lengkap dengan merek sama.
Vaksin booster Moderna diberikan untuk penerima vaksin lengkap dengan merek AztraZeneca, Pfizer, dan Johnson and Johnson.
Sementara booster Zifivax diberikan untuk penerima vaksin lengkap Sinovac dan Sinopharm.
Kalau vaksin lengkap yang kita terima sebelumnya misalnya Sinovac, maka booster sebagai upaya menambah proteksi adalah vaksin Zifivax karena bersifat heterlogous.
Di luar yang tidak wajib untuk non-lansia, Indonesia masih mengejar target kekebalan kelompok untuk keluar dari pandemi dengan meluaskan vaksin dosis pertama dan kedua.
Memvaksin anak-anak usia 6-11 tahun adalah bagian dari upaya ini.
Kegigihan Ferdiansyah di Probolinggo menambah optimisme kita keluar dari pandemi.
Salam gigih,
Wisnu Nugroho.