Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Bahan Alam untuk Membuat Pestisida Pengusir Hama Tikus pada Padi

Kompas.com - 09/01/2022, 11:05 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Salah satu organisme pengganggu pada tanaman padi adalah adanya keberadaan tikus.

Kerusakan yang ditimbulkan dari hama tikus pada tanaman padi biasanya cukup besar.

Hal ini karena biasanya tikus menyerang tanaman padi sejak awal pertanaman hingga menjelang panen.

Untuk mengusir tikus pada tanaman padi dapat dilakukan dengan membuat sendiri pestisida alami.

Pemilihan penggunaan pestisida alami memiliki sejumlah keuntungan, yakni relatif aman, ramah lingkungan, murah dan mudah didapatkan.

Baca juga: Jangan Dibuang! Kulit Telur Bisa untuk Pupuk hingga Pestisida, Begini Caranya

Bahan alam untuk mengusir hama tikus

Lantas bagaimana cara untuk mengusir hama tikus pada tanaman padi menggunakan pestisida alami?

Ada sejumlah cara untuk mengusir hama tikus menggunakan pestisida alami, yakni:

1. Menggunakan jengkol

Melansir dari laman Dinas Pertanian Pemerintah Kabupaten Buleleng, tanaman jengkol bisa digunakan untuk mengusir hama tikus.

Tanaman jengkol mengandung minyak atsiri, saponin, alkaloid, terpenoid, steroid, tannin, glikosoda, protein, karbohidrat, kalsium, fosfor dan vitamin.

Adapun cara membuat pestisida alami menggunakan jengkol untuk mengusir tikus yakni:

  • Jengkol dikupas kulit luar maupun kulit arinya
  • Rendam dengan air dengan perbandingan 1 kg: 10 liter air selama 24-36 jam sampai air rendaman mengeluarkan aroma sangat menyengat yang bisa mengusir hama tikus
  • Letakkan atau semprotkan larutan jengkol pada tanaman padi

Penggunaan semprotan jengkol ini tak hanya mengusir tikus, namun juga mengusir burung yang menyerang padi.

Baca juga: 5 Tanaman untuk Membasmi Tikus

2. Menggunakan cabai

Ilustrasi tanaman cabai rawit. SHUTTERSTOCK/PRISPIM Ilustrasi tanaman cabai rawit.

Tanaman cabai mengandung minyak atsiri, piperin, dan piperidin yang berfungsi sebagai repellent dan mengganggu preferensi makan hama.

Untuk membuat pestisida alami pengusir hama tikus pada tanaman padi, maka caranya yakni:

  • Cabai ditumbuk halus kemudian direndam selama semalam.
  • Saring rendaman yang telah dibuat
  • Semprotkan pada tanaman padi.

Baca juga: Di Balik Pedasnya, Cabai Punya Banyak Manfaat Kesehatan, Apa Saja?

3. Menggunakan pepaya

Pepaya mengandung bahan aktif papain. Kandungan ini berpotensi menjadi pengendali tikus yang cukup ampuh.

Adapun cara membuat pestisida alami dari pepaya untuk mengusir hama tikus pada padi yakni sebagai berikut:

  • Buah pepaya tua yang belum masak dikupas
  • Potong buah pepaya kecil-kecil sebesar dadu
  • Kemudian sebarkan pada tempat yang biasa dilewati tikus.

Dalam pembuatan pestisida dari papaya ini mulai dari pengupasan sampai penyebarannya harus menggunakan sarung tangan.

Hal ini karena indera penciuman tikus sangat tajam terhadap bau dan sentuhan tangan manusia, sehingga kemungkinan tikus tidak akan memakan potongan buah papaya tua yang terkena sentuhan tangan manusia.

Baca juga: Gemar Berkebun? Berikut Cara Membuat Pestisida Alami dari Daun Pepaya

4. Menggunakan urin sapi

Provinsi penghasil sapi perah terbanyak di Indonesia masih didominasi dari pulau JawaFrisian Flag Provinsi penghasil sapi perah terbanyak di Indonesia masih didominasi dari pulau Jawa

Mengusir hama tikus pada padi bisa pula digunakan dengan pestisida dari urin sapi.

Melansir dari laman Kominfo Jatim, bahan penyerta yang digunakan pada pembuatan pestisida urin sapi yakni molase, susu creamer, terasi tanpa pengawet, empon-empon (jahe, temu ireng, lengkuas, dan lain sebagainya), serta starter probiotik.

Adapun cara membuatnya yakni:

  • Haluskan empon-empon menggunakan blender
  • Empon-empon yang sudah halus dicampur dengan molase, susu creamer, terasi tanpa pengawet, starter probiotik dan urin sapi ke dalam wadah besar seperti drum plastik
  • Tutup wadah drum dan pasang aerotor besar dan biarkan selama 21 hari untuk proses fermentasi sebelum larutan bisa digunakan
  • Setelah 21 hari saring hasil fermentasi
  • Untuk penggunaan, dosisnya per 25 cc bahan cair fermentasi ditambah 1 liter air bersih

Cara penggunaannya yakni semprotkan larutan ke seluruh bagian tanaman yang diduga sebagai tempat jalan atau sarang tikus.

Penyemprotan dilakukan pagi dan sore dengan jarak minimal 14 hari sekali (4 sampai dengan 6 kali aplikasi).

Baca juga: Imbas Lockdown, Warga Miskin Myanmar Konsumsi Tikus dan Ular

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Cara Cek NIK KTP Jakarta yang Non-Aktif dan Reaktivasinya

Tren
Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Berkaca dari Kasus Mutilasi di Ciamis, Mengapa Orang dengan Gangguan Mental Bisa Bertindak di Luar Nalar?

Tren
3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com