Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Resmi Merger, Apakah Produk dan Paket Layanan Indosat dan Tri yang Dijual Akan Sama?

Kompas.com - 06/01/2022, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Indosat Ooredoo dan Hutchison Tri Indonesia resmi merger.

Merger dua perusahaan telekomunikasi ini resmi dilakukan pada Selasa (4/1/2022) setelah mendapatkan persetujuan hukum dan pemegang saham yang diperlukan.

Adapun entitas hasil merger PT Indosat Tbk (Indosat Ooredoo) dan PT Hutchison 2 Indonesia (Tri Indonesia) bernama Indosat Ooredoo Hutchison dan tetap tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ISAT.

"Saya merasa terhormat untuk memimpin perusahaan yang bersatu menjadi lebih besar dan lebih kompetitif, dengan didukung oleh pengalaman kelas dunia dan keahlian lokal yang terbukti, dalam upaya untuk menghubungkan dan memberdayakan seluruh masyarakat Indonesia," kata Chief Executive Officer (CEO) Indosat Ooredoo Hutchiso Vikram Sinha dikutip dari Kompas.com, Selasa (4/1/2021).

Baca juga: Jaringan 5G Diluncurkan di Indonesia, Simak Keunggulan dan Kekurangannya...

Dengan mergernya Indosat dengan Tri, apakah nantinya produk dan paket layanan yang dimiliki akan sama?

SVP-Head of Corporate Communications Indosat Ooredoo Hutchison Steve Saerang mengatakan, produk dan paket layanan yang dijual akan mengikuti masing-masing brand.

“Untuk produk dan paket layanan akan mengikuti karakteristik dari masing-masing brand, karena Tri dan IM3 Ooredoo memiliki segmen pelanggan yang berbeda dan akan saling melengkapi,” ujar Steve saat dihubungi Kompas.com, Rabu (5/1/2021).

Baca juga: Mengenal Jaringan 5G, Cara Kerja dan Bahayanya

Terkait dengan logo baru merger Tri dan Indosat, Steve mengatakan, logo telah resmi diluncurkan pada 4 Januari 2022.

Adapun logo baru tersebut bisa dilihat di laman resmi Indosat Ooredoo Hutchison di https://ioh.co.id/

“Logo tersebut menggambarkan perpaduan dua raksasa digital yang memperkuat perkembangan digital Indonesia dan membawanya ke masa depan,” kata dia.

Baca juga: Bantuan Kuota Internet Kemendikbud Desember Dikurangi, Ini Besarannya

Manfaat untuk pelanggan

Mengutip pemberitaan Kompas.com, Rabu (5/1/2022), mergernya Tri dan Indosat diklaim akan memberikan manfaat besar untuk pelanggan.

Hal ini karena kekuatan finansial yang dimiliki akan mampu memberikan kapasitas layanan yang lebih baik.

Gabungan kedua perusahaan akan membuat cakupan jaringan lebih besar dan menjangkau pelanggan lebih luas.

"Ada peningkatan efisiensi yang didapat karena perusahaan dapat mengalihkan investasi ke daerah-daerah lain, di luar daerah yang sudah padat dengan sinyal kami," kata Director & Chief Strategy & Execution Officer Indosat Ooredoo Hutchison Armand Hermawan.

Baca juga: Daftar Ponsel yang Tak Bisa Akses WhatsApp Mulai 1 November, Apa Saja?

Selain itu, ruang pertumbuhan inovasi juga akan menjadi lebih luas sehingga pengalaman digital pelanggan akan lebih terjamin.

Armand juga yakin, merger ini akan membuat ISAT mencapai global best practice lebih cepat.

Gabungan dua usaha ini juga diyakini akan menghasilkan spektrum yang mencukupi agar penggelaran 5G jauh lebih baik.

Baca juga: INFOGRAFIK: Mengenal Teknologi Jaringan 5G

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Teknologi Jaringan 5G

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com